Tips Mempercepat Pemulihan Kondisi Fisik Cucakrawa

Pertanianku – Mempercepat pemulihan kondisi fisik pada cucakrawa perlu menjadi perhatian dan harus secepatnya dilakukan. Terutama bagi cucakrawa bakalan dan cucakrawa yang baru dibawa dalam perjalanan jarak jauh. Adapun tujuannya untuk mencegah dari kemungkinan buruk. Fisik cucakrawa sangat rentan terhadap gangguan kesehatan atau mudah drop, terutama cucakrawa yang masih bakalan. Untuk itu, perawatan yang diberikan pada tahap awal harus benar dan baik. Adapun perlakuan yang semestinya dilakukan, sebagai berikut.

cucakrawa BSD Rudi 26052010 (6)

  1. Pemberian buah segar

Untuk mempercepat pemulihan kondisi fisik cucakrawa, pemberian buah segar menjadi keharusan. Buah segar yang diberikan harus sudah matang. Pepaya dan pisang kepok menjadi pilihan utama. Untuk pisang kepok, sebaiknya dipilih yang putih dagingbuahnya. Di samping daging buahnya mudah diambil, rasanya juga manis bila dibandingkan dengan pisang kepok kuning yang rasanya agak asam. Pemberian pepaya atau pisang kepok harus diberikan setiap hari. Pada awalnya, pemberian buah segar bisa jadi tidak akan disentuhnya. Akan tetapi, sehari atau dua hari kemudian pasti akan dimakannya.

  1. Memberinya makanan hidup

Jenis makanan hidup yang bisa diberikan ke cucakrawa cukup banyak jumlahnya. Bagi yang tinggal di pedesaan akan dengan mudah menemukannya di sembarang tempat. Baik di lingkungan rumah, terlebih lagi di hutan. Adapun jenis makanan hidup yang dimaksud seperti ulat daun pisang,  ulat daun yang ada di atas pohon seri, orong-orong, jangkrik, belalang, cacing tanah, kelabang kecil, dan telur semut. Makanan hidup tersebut memiliki kandungan protein cukup tinggi. Cukup baik untuk diberikan ke cucakrawa dalam mempercepat proses pemulihan fisiknya. Akan tetapi, sangat baik jika pemberiannya tidak hanya satu jenis atau bervariasi. Untuk cucakrawa yang benar-benar masih bakalan perlu memprioritaskan pemberian jangkrik, belalang dan kelabang kecil. Hal ini dikarenakan sifatnya padat dan membuat cucakrawa cepat kenyang. Akan tetapi, jangkrik dan belalang harus dibuang terlebih dahulu kakinya yang tajam. Kelabang sebaiknya dimatikan dahulu atau dibuang kepalanya. Pemberian kroto perlu diupayakan, terutama cucakrawa yang sudah terbiasa memakannya.

Dalam pemberian makanan hidup, yang perlu diperhatikan jangan sampai ada yang tersisa dalam sangkar. Kalau ada harus dibuang dari sangkarnya. sisa makanan ini hanya akan memancing semut penganggu masuk ke dalam sangkar.

  1. Jangan dimandikan

Apapun alasannya, terutama cucakrawa bakalan jangan dimandikan. Terkecuali hanya membersihkan kakinya dengan air. Memandikannya akan bardampak langsung pada nafsu makannya. Keinginannya untuk makan jauh berkurang dan ia akan mau makan jika bulunya sudah kering. Jika hal itu dibiarkan terjadi, kondisi kesehatannya kemungkinan akan semakin menurun di tengah kondisinya yang memang masih rentan. Kalaupun akan dimandikan tunggulah sampai beberapa hari. Kondisi yang benar-benar sudah sehat dapat dipastikan dengan melihat kelincahan gerakannya.

  1. Pemberian obat

Sangat dianjurkan untuk memberikan obat pada cucakrawa. Baik setelah mengalami perjalanan jauh, terlebih lagi pada cucakrawa takalan. Pemberian obat seperti antistres dan sejenisnya dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan kondisi fisiknya. Obat yang diberikan bisa dicampurkan ke air minumnya atau lebih dahulu dimasukkan ke tubuh jangkrik sebelum jangkrik diberikan.

Pemberian langsung satu kapsul ke mulutnya jauh lebih baik, namun harus hati-hati. Urutlah lehernya sampai benar-benar kapsul masuk ke perutnya. Untuk memperlancar masuknya, kapsul harus dibasahi dengan air sampai benar-benar licin.

 

Sumber: Buku Agar Cucakrawa Rajin Berkicau