Pertanianku — Kondisi fisik burung cucakrawa yang kurang fit harus segera ditangani agar kondisi tersebut tidak semakin memburuk. Pemulihan juga perlu dilakukan pada cucakrawa bakalan atau cucakrawa yang baru mengalami perjalanan jauh.

Kondisi kesehatan fisik cucakrawa sangat rentan mengalami gangguan atau mudah turun, apalagi jika cucakrawa masih dalam umur bakalan. Anda perlu memberikan perlakuan perawatan yang tepat agar bakalan bisa tumbuh dengan baik. Berikut ini beberapa tips memulihkan kondisi fisik burung cucakrawa yang kurang fit.
Diberikan buah segar
Burung cucakrawa yang sedang kurang fit harus diberikan buah segar untuk membantu proses pemulihan. Buah segar yang digunakan harus buah matang. Buah utama yang harus digunakan adalah pepaya dan pisang.
Jenis buah pisang yang sebaiknya dipilih adalah pisang kepok berdaging putih karena daging buahnya cenderung lebih manis dibandingkan pisang kepok berdaging kuning yang rasanya agak sedikit asam. Bagian yang diambil hanya daging buahnya.
Buah pepaya dan pisang harus diberikan setiap hari agar proses pemulihannya berjalan baik. Biasanya, burung tidak mau langsung menyentuh buah segar yang diberikan ke dalam sangkar. Namun, lama-kelamaan burung akan tertarik untuk memakan buah tersebut. Oleh karena itu, jangan putus asa ketika buah tidak dimakan oleh burung.
Diberikan pakan hidup
Selain buah segar, burung cucakrawa yang sedang kurang sehat perlu diberikan pakan hidup dalam jumlah yang cukup banyak. Pakan hidup yang bisa diberikan adalah ulat daun pisang, ulat daun seri, orong-orong, jangkrik, belalang, cacing tanah, kelabang kecil, dan telur semut.
Pakan hidup yang digunakan harus mengandung protein cukup tinggi sehingga kondisi fisik cucakrawa yang sedang kurang sehat bisa cepat pulih. Namun, pemberiannya tidak bisa dilakukan pada satu jenis. Berikan pakan hidup secara bervariasi atau berbeda-beda agar burung tidak bosan dan nutrisi di dalam tubuh burung terpenuhi dengan sempurna.
Untuk cucakrawa yang masih bakalan memerlukan pakan jangkrik, belalang, dan kelabang kecil. Belalang atau jangkrik yang akan diberikan harus dibuang terlebih dahulu bagian kaki yang tajamnya. Sementara itu, kelabang harus dimatikan terlebih dahulu dan dibuang bagian kepalanya. Pakan tersebut dapat memberikan rasa kenyang.
Pakan alami yang tidak langsung habis atau bersisa di dalam kandang atau sangkar harus langsung dibuang. Hal ini untuk mencegah masuknya semut pengganggu ke dalam sangkar.