Tips Menanam Bunga Melati

Pertanianku – Bunga melati selain untuk hiasan dan tabur bunga juga mengandung senyawa unsur kimia yang bisa digunakan untuk pengobatan. Bunga melati juga diperlukan industri minyak wangi, kosmetik, pewangi, penyedap teh, cat, tinta, pestisida, pewangi sabun dan industri tekstil.

Tips Menanam Bunga Melati

Pengembangan usaha tani melati dengan skala komersial mempunyai prospek cerah dan peluang pasarnya bagus. Pasar potensial bunga melati adalah Jepang, Korea, Thailand, Taiwan dan Hongkong. Setiap hari, untuk keperluan tabur bunga Indonesia memerlukan 600 kg bunga melati.

Meskipun peluang pasar bunga melati di dalam dan luar negeri cukup besar, produksi bunga melati Indonesia baru mampu memenuhi sekitar 2% dari kebutuhan pasar dunia. Pernyataan ini menunjukkan peluang yang perlu dimanfaatkan dengan baik oleh petani Indonesia, karena potensi sumber daya lahan amat luas dan agroekologinya cocok untuk budidaya melati. Para petani mengaku, bahwa hampir tidak pernah gagal dalam budidaya tanaman melati.

Jika petani selalu memantau setiap hari dan melakukan pemeliharaan secara intensif, maka tanaman melati akan tumbuh baik dan menghasilkan bunga yang berkualitas baik pula. Dari masing-masing cabang/tangkai akan tumbuh bunga melati antara 3–5 kuntum. Apalagi kalau umur tanaman melati lebih dari satu tahun, akan semakin banyak cabang akan semakin banyak pula bunganya.

Produksi bunga melati paling tinggi biasanya pada musim hujan. Di Jawa Tengah, panen bunga melati pada musim kemarau menghasilkan 5 – 10 kg/hektar, sedangkan panen pada musim hujan mencapai 300–1.000kg/hektar. Data produksi bunga melati di Indonesia berkisar 1,5–2 ton per hektar per tahunnya pada musim hujan dan 0,7–1 ton/hektar/tahun pada musim kemarau.

Tanaman melati dibudidayakan untuk diambil bunganya sebagai hasil untuk dijual, maka bunga melati sampai konsumen perlu dijaga agar fisiknya tidak rusak dan tetap segar. Kondisi fisik bunga melati yang rusak akan mengurangi kandungan kimia, penampilan kurang menarik, dan akan menurunkan harga atau dapat tidak laku dijual sama sekali. Untuk mendapatkan bunga melati yang tetap segar sampai ke konsumen, diperlukan penanganan panen dan panen pasca panen yang baik dan benar, dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) panen dan pasca panen melati.