Pertanianku — Sosok tajuk tanaman sirsak terbilang unik sehingga banyak orang yang tertarik untuk menanam pohon sirsak di pekarangan. Apalagi pada saat berbuah dengan warna kulit hijau kekuningan dan mengilap, keindahan pohon semakin bertambah dan buahnya pun bisa dipanen untuk konsumsi pribadi.

Pohon sirsak menjadi salah satu tanaman buah dalam pot (tabulampot) yang paling diminati. Mungkin juga karena rasa buahnya yang manis, asam, dan segar, cocok untuk dijadikan minuman jus dingin. Berikut ini beberapa tips untuk Anda yang tertarik menanam pohon sirsak di pekarangan rumah.
Jenis unggulan
Ada banyak jenis sirsak yang tersedia di pasaran. Namun, dua di antaranya merupakan jenis unggulan, yaitu sirsak yang memiliki rasa asam dan sirsak yang memiliki rasa manis atau sirsak ratu. Sirsak ratu merupakan jenis unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan lebih optimal atau digunakan untuk perbaikan varietas selanjutnya.
Sirsak ratu
Sirsak ratu tidak memerlukan perhatian khusus pada saat penanaman. Buah ini mudah untuk ditemukan di daerah Jawa Barat, buahnya berukuran kecil dengan jumlah biji yang sedikit. Rasanya manis, segar, dan lengket di lidah.
Cara memilih bibit
Bibit yang digunakan harus berumur 10—12 bulan di dalam polibag. Sudah memiliki daun yang berwarna hijau segar dan rimbun, batangnya tumbuh lurus dan kuat dengan diameter 2—3 cm serta tingginya mencapai 60—100 cm.
Pot yang digunakan
Pohon sirsak biasanya ditanam di dalam wadah pot dari drum. Drum tersebut harus diberikan lubang terlebih dahulu pada bagian dasarnya dan berikan ganjalan batu di bawah pot agar saluran penyiraman air lancar.
Media tanam
Media tanam yang digunakan untuk menanam buah sirsak di dalam pot harus tepat, biasanya terdiri atas tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:2:2. Namun, Anda juga bisa menggunakan campuran media tanam yang terdiri atas tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1:2:2.
Penyiraman
Pohon yang ditanam pada musim kemarau harus disiram sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Jangan biarkan air menggenang di atas media tanam lebih dari 12 jam karena bisa menyebabkan penyakit busuk akar.