Tips Menanam Terung dalam Pot

Pertanianku – Tanaman terung termasuk famili Solanaceae. Terung (Solanum melongena) merupakan tanaman setahun berjenis perdu yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 60—90 cm. Daun tanaman ini lebar dan bentuknya menyerupai telinga. Bunganya berwarna ungu dan merupakan bunga sempurna, biasanya terpisah dari daun dan batang dan terbentuk dalam tandan bunga. Tanaman ini berakar tunggang dengan akar samping yang dangkal.

Terung

  1. Syarat tumbuh

Tanaman terung sangat mudah dikembangbiakkan karena dapat hidup di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.200 m dpl. Jenis tanah yang disukai tanaman terung adalah yang memiliki cukup banyak kandungan bahan organik dan berdrainase baik. Agar pertumbuhannya optimal, pH tanah harus berkisar antara 5—6.

  1. Penanaman

Penanaman terung diawali dengan penyemaian. Tahapan penyemaian dan penanaman terung adalah sebagai berikut.

  • Semai benih terung di wadah yang telah berisi campuran media pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
  • Lindungi wadah persemaian dari sinar matahari langsung dan goncangan fisik atau angin. Lindungi wadah persemaian dari sinar matahari langsung dan goncangan fisik atau angin.
  • Jaga kelembapan benih dengan menyiramnya setiap pagi dan sore hari. Benih harus dijaga agar tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah.
  • Lakukan penjarangan/pemindahan benih terung yang mulai muncul dua daun di tempat persemaian ke dalam polibag atau gelas plastik. Biji di persemaian akan tumbuh setelah 10 hari kemudian.
  • Tanam bibit pada tempat permanen (pot plastik atau polibag) setelah bibit berumur 1,5 bulan atau kira-kira berdaun empat helai. Pot yang dipilih harus berukuran besar untuk menjamin kehidupan terung saat dewasa. Gunakan media tanam seperti pada media tanam penyemaian.
  • Lakukan penyiraman tanaman tiga hari sekali hingga saat berbunga. Ketika masa berbunga, penyiraman dilakukan dua hari sekali. Namun, apabila penanaman dilakukan pada daerah kering, penyiraman dapat dilakukan lebih sering agar tanaman tidak kekeringan.
  • Berikan pupuk kandang untuk menjaga kekurangan unsur hara media tanam. Pemupukan dilakukan tiga kali, yaitu sebagai pupuk dasar, susulan I, dan susulan II. Pupuk dasar diberikan saat media tanam pada wadah permanen mulai diolah. Pupuk susulan I diberikan 7—14 hari sesudah tanam, sedangkan pupuk susulan II diberikan saat tanaman mulai berbunga.
  • Lakukan penyiangan dan pendangiran bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Namun, bila dirasa perlu, penyiangan dan pendangiran dapat dilakukan lebih sering.
  • Lindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit dengan cara menyemprotkan biopestisida sesuai dosis yang dianjurkan dalam kemasan.
  • Berikan penyangga (ajir) agar cabang lateralnya tidak roboh terkena angin atau hujan. Ajir dapat dibuat dari bambu atau kawat setinggi 60—90 cm.
  • Lakukan pemanenan buah pada pagi atau sore hari. Umur terung yang dipanen tergantung pada varietasnya. Namun, secara umum terung dapat dipanen sekitar empat bulan atau 90 hari sejak disemai. Selang seminggu sekali, buah terung dapat dipanen 6—7 kali.

 

Sumber: Buku 15 sayuran Organik dalam Pot