Pertanianku — Ternak ayam broiler memang dapat dilakukan dalam periode yang cukup singkat hanya 30–35 hari sehingga perputaran modal dapat lebih cepat. Namun, usaha ternak ayam ini memiliki sisi buruk, yakni ancaman kerugian yang perlu Anda pelajari dengan baik. Kerugian sering terjadi karena fluktuasi harga hasil produksi, manajemen pemeliharaan yang kurang tepat, dan biaya produksi ternak yang meningkat.

Permasalahan klasik yang kerap muncul pada usaha ternak ayam broiler adalah fluktuasi harga input (DOC, pakan, dan obat-obatan), fluktuasi harga output (harga jual daging hidup), dan munculnya bermacam penyakit ketika pemeliharaan. Ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi beberapa potensi kerugian, simak ulasannya berikut ini.
Panen untuk awal atau pertengahan puasa
Ketika peternak beramai-ramai memelihara ayam broiler agar bisa dipanen ketika Lebaran, sebaiknya Anda memelihara ayam untuk dipanen pada awal puasa atau pertengahan puasa. Biasanya, permintaan pada waktu-waktu tersebut terbilang baik meski tak setinggi Lebaran. Namun, pesaingnya relatif tidak begitu ketat seperti Lebaran.
Perhatikan harga DOC
Harga DOC dapat menjadi salah satu indikator yang dapat memperkirakan permintaan daging ayam pada waktu panen tiba atau sekitar 30–40 hari ke depan. Bila harga DOC turun, dapat dipastikan permintaan DOC oleh peternak sedang turun. Logikanya, kebutuhan daging untuk ke depan tidak ada pasokan karena peternak sudah memanen sebelumnya. Jika diasumsikan harga jual daging stabil, Anda bisa mulai memelihara ayam ketika harga DOC sedang turun.
Gunakan bungkil jagung
Saat harga pakan konsentrat sedang tinggi, Anda bisa menyiasatinya dengan mencampur pakan dengan bungkil jagung untuk menekan biaya produksi. Bungkil jagung terbukti mampu menambah bobot ayam seperti fungsi pakan konsentrat.
Pergantian musim
Biasanya, banyak peternak yang melakukan pengosongan kandang saat pergantian musim. Hal ini karena kondisi tersebut dinilai kurang baik untuk ayam sehingga pemeliharaan perlu dilakukan lebih hati-hati. Namun, Anda sebetulnya tetap bisa mengisi kandang ayam. Proses pemeliharaan perlu dilakukan secara intensif dan pengetahuan yang memadai. Pada pergantian musim, ayam broiler cenderung lebih mudah terserang penyakit berbahaya.