Pertanianku — Hama adalah mahluk hidup lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Tanaman melon sangat rentan terhadap berbagai serangan hama dan penyakit dan hal ini akan berakibat pada hasil buah yang diproduksi. Lalu, bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman melon?
Hama dan penyakit tanaman melon yang umum menyerang dan mengganggu pertumbuhan tanaman melon sebagai berikut.
- Oteng-oteng
Hama oteng-oteng bernama Latin Aulocophora similes memiliki ciri-ciri fisik berbentuk kumbang berwarna kuning kecokelat-cokelatan. Kumbang tersebut memakan daun terutama daun yang masih muda atau tunas daun. Gejala serangan hama ini pada tanaman tampak ada bekas gigitan hama di daun yang berbentuk melingkar.
Hama oteng-oteng dapat dikendalikan dengan metode konvensional, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan hama ini satu per satu secara manual kemudian dimusnahkan. Sementara, cara kimiawi yakni menggunakan pestisida dengan penyemprotan dilakukan saat pagi hari antara pukul 06.00 hingga 09.00.
- Lalat buah
Hama lalat putih atau lalat buah mempunyai ciri-ciri fisik berupa lalat berukuran kecil yang berwarna dasar putih dan tampak seperti bertepung. Lalat putih merupakan serangga yang aktif terbang dan biasanya mempunyai larva berwarna putih yang berkumpul di dalam buah.
Larva lalat buah akan menyerang tanaman melon dengan menyuntikkan telur-telur mereka pada buah, baik buah yang masih muda maupun buah yang cukup tua sehingga menimbulkan gejala-gejala pada buah seperti kulit buah tampak berbintik cokelat atau kehitam-hitaman dan permukaan kulit buah menjadi kotor.
Telur-telur yang disimpan di dalam buah akan berkembang menjadi larva dan memakan daging buah sehingga apabila buah dibuka akan tampak isi buah yang telah rusak. Hama lalat buah dapat dikendalikan dengan melakukan pembersihan lingkungan lahan secara rutin dari tumbuhnya gulma.
- Tungau merah
Hama tungau merah dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida. Semprotkan insektisida ke daun-daun yang terserang hama tersebut.
- Ulat tanah
Ulat tanah memiliki ciri-ciri fisik seperti ulat pada umumnya. Ulat tanah memiliki warna hitam keabu-abuan dan ulat tanah ini melakukan kegiatan pada waktu malam hari. Sementara, pada siang hari hama ini akan menyembunyikan diri di dalam tanah. Ulat ini akan menyerang dengan memakan segala yang tumbuh di tanaman seperti daun, batang, dan pucuk daun.
- Ulat grayak
Ulat grayak dengan ciri-ciri berwarna keabu-abuan dan aktif makan pada malam hari. Serangga ini memiliki panjang antara 14—17 mm di saat dewasa dan daur hidupnya sekitar 22 hingga 33 hari.
- Kumbang timun
Hama kumbang timun berukuran sangat kecil atau sekitar lebih kurang 2 hingga 3 mm, namun sangat agresif dan bergerak lincah. Serangga ini akan memakan daun-daun dan meninggalkan tanda lubang berupa totol-totol pada daun.
- Layu fusarium
Layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Cendawan atau jamur ini tumbuh dalam kondisi tanah yang lembap dan tidak terjaga kebersihannya. Untuk itu, cara pengendalian yang paling ideal adalah dengan menjaga kebersihan lahan dan menghindarkan tumbuhnya tanaman inang pada lahan dan sekitarnya.