Tips Menghasilkan DOC Ayam Joper Berkualitas

PertaniankuDay old chick (DOC) merupakan bibit ayam berkualitas yang menentukan keberhasilan usaha pembesaran ayam, termasuk pada usaha ayam joper. DOC ayam joper sudah banyak yang berkualitas dan bisa dihasilkan dari perkawinan silang seperti yang sering dilakukan oleh penghasil DOC. Berikut ini tips jitu untuk menghasilkan DOC ayam joper berkualitas.

DOC ayam joper
foto: pixabay

Kriteria pejantan unggul

Tentunya untuk menghasilkan DOC berkualitas harus menggunakan indukan berkualitas juga. Pejantan unggul yang dapat menghasilkan DOC berkualitas memiliki beberapa kriteria sebagai berikut.

  • Ayam sehat, normal, dan tidak ada bagian tubuhnya yang cacat.
  • Ayam jantan peranakan Bangkok.
  • Memiliki postur tinggi besar agar menurun ke DOC joper yang dihasilkan.
  • Bobot minimal 4,2—4,7 kg (rata-rata 4,5 kg).
  • Umur pejantan minimal 9 bulan.

Kriteria betina unggul

Tak hanya pejantan yang harus unggul, ayam betina pun harus unggul. Berikut ini beberapa kriteria dari betina yang unggul.

  • Ayam sehat, normal, dan tidak ada bagian tubuh yang cacat.
  • Berasal dari strain petelur unggul agar produksi telur tinggi.
  • Postur tubuh besar agak menurun ke DOC yang dihasilkan saat ini (biasanya menggunakan strain lohman).
  • Umur minimal 30 minggu.

Proses perkawinan

Tak cukup mengandalkan indukan yang unggul, proses perkawinan juga harus dilakukan dengan teknik yang tepat agar menghasilkan DOC berkualitas. Biasanya, perkawinan dilakukan dengan suntik atau inseminasi buatan dengan tahapan berikut.

  • Sperma jantan dikeluarkan, lalu dikumpulkan dalam wadah bersih.
  • Encerkan sprema dengan NaCl fisiologis atau cairan infus.
  • Cairan sperma dibawa ke kandang betina yang terpisah menggunakan kontainer boks yang diberi es batu.
  • Sperma segera disuntikkan ke betina dua kali dalam seminggu.
  • Proses inseminasi sebaiknya dilakukan pada siang—sore hari setelah induk betina bertelur.

Proses penetasan telur

Setelah telur hasil inseminasi buatan terkumpul, masukkan ke mesin tetas selama 18 hari. Lakukan peneropongan telur pada hari ke-4 atau ke-5 untuk memastikan telur tersebut terdapat embrionya atau tidak. Pada hari ke-18 pindahkan telur ke dalam mesin hatchet hingga DOC menetas.