Pertanianku – Biji mangga yang akan disemai untuk benih sebaiknya berasal dari buah mangga yang masak pohon, bukan hasil peraman. Agar kualitasnya seragam, upayakan buah berasal dari satu pohon atau beberapa pohon yang sejenis. Buah harus tersedia seminggu sebelum penyemaian berlangsung.
Jenis mangga yang diambil bijinya tidak perlu berasal dari jenis mangga tertentu, yang penting dapat menghasilkan bibit semai dengan pertumbuhan yang tegak, kuat, sehat, dan bebas hama penyakit. Bisa digunakan misalnya biji mangga lalijiwa, madu, atau keweni yang telah terbukti di lapangan dapat berbunga dan berbuah pada umur kurang dari 5 tahun.
Setelah dibersihkan dari daging buah, biji mangga yang terkumpul kemudian diseleksi. Untuk benih, pilih biji yang isinya penuh, berkulit keras dan tidak pecah, serta tidak cacat atau berlubang terserang hama. Biji yang berjamur sebaiknya tidak digunakan/diafkir. Konon, biji yang berasal dari buah mangga yang pada cabang sebelah atas lebih baik pertumbuhannya dan mampu menghasilkan bibit semaian yang tegap dibandingkan dengan cabang bawah. Namun dalam praktiknya, sulit mendapatkan biji demikian. Daya hidup biji mangga diuji dengan cara merendamnya ke dalam air. Biji yang tenggelam memiliki daya kecambah yang lebih bagus dibandingkan dengan yang mengapung.
Sumber: Buku Bertanam Mangga di Kebun dan Pot