Pertanianku — Tanaman kakao (Theobroma cacao) berasal dari Amerika Selatan. Biji dari buah kakao merupakan bahan baku untuk membuat berbagai olahan cokelat. Karena banyaknya olahan cokelat, maka permintaan pasar terhadap bahan baku pun ikut meningkat. Nah, bagi Anda yang berminat membudidayakannya, ada tips merawat kakao agar berbuah lebat.

Penyebaran kakao pertama kali dilakukan oleh bangsa Spanyol. Pada abad ke-18, bangsa Spanyol memulai invasinya ke wilayah Amerika Selatan. Mendengar kepopuleran biji kakao, bangsa Spanyol yang mulai membentuk koloninya pun membuat perkebunan kakao sendiri.
Mereka kemudian membawa kakao ke Spanyol dan menyebarkannya ke seluruh Eropa. Kala itu, kakao populer sebagai minuman dan bahan campuran pembuatan kue. Swiss yang identik dengan cokelat kemudian mengolah cokelat menjadi snack yang enak dan beraneka ragam.
Setelah mengetahui perjalanan kakao, mari ketahui cara merawat tanaman kakao agar tumbuh subur dan menghasilkan buah lebat. Tanamlah kakao pada sebidang tanah dengan curah hujan 1.100—3.000 mm per tahun. Tanaman ini memerlukan air yang banyak sepanjang tahun. Jika curah hujan rendah, pakailah teknik irigasi.
Pilihlah biji dari buah dan pohon yang kualitasnya bagus, kemudian cuci dengan air bersih dan jemur. Siapkan polibag yang diisi tanah dan pupuk, lalu tanam biji. Bila biji sudah menjadi tumbuhan dan sudah agak besar, pindahkan ke tanah.
Menanam kakao bisa juga menggunakan teknik okulasi. Buat sayatan pada kulit dahan yang bertunas, kemudian tempelkan ke dahan pohon lain yang sudah disayat. Bungkus dengan sabut kelapa, tunggu sampai akar tumbuh, kemudian pindahkan ke media tanam. Jarak tanam yang ideal antarpohon kakao adalah 3×3 meter.
Berikan tanaman kakao pelindung. Sebab, walaupun habitat asli tanaman ini adalah iklim tropis, tanaman ini tidak tahan terhadap sinar matahari langsung.
Tanaman pelindung yang ideal adalah pohon pete karena pohon ini tinggi dan menggugurkan daunnya secara berkala sehingga membuat pohon kakao tetap terkena sinar matahari. Selain itu, tanaman kakao juga bisa mendapat pupuk alamiah dari daun-daun pete yang berguguran dan menyatu dengan tanah sekitar. Jarak tanaman dengan tanaman pelindung kurang lebih 1,5×1,5 meter.
Disamping itu, Anda juga perlu memberikan pupuk secara berkala, pupuk diberikan dengan cara dimasukan ke tanah di sekitar pohon. Pupuk yang digunakan bisa pupuk kandang, pupuk urea atau bisa juga campuran keduanya. Pemupukan biasanya dilakukan setahun dua kali, yaitu pada musim hujan, sekitar Oktober—November atau pada Maret—April.
Pangkaslah pohon kakao karena pemangkasan berguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kakao. Pangkaslah dahan-dahan yang tidak produktif atau tidak ada buahnya. Bersihkan tanah di sekitarnya, pastikan tidak ada benalu ataupun rumput.