Tips Merawat Tabulampot Belimbing

Pertanianku — Belimbing bisa menjadi pilihan tanaman buah yang cocok diletakkan di pekarangan rumah. Tanaman buah ini bisa ditanam di pot menjadi tabulampot. Tanaman belimbing pada dasarnya tidak begitu memerlukan perlakuan khusus untuk tumbuh. Namun, Anda tetap perlu memberikan perawatan yang benar agar tanaman dapat tumbuh subur dan rajin berbuah. Berikut ini beberapa tips merawat tabulampot belimbing.

tabulampot belimbing
foto: pixabay

Lakukan pergantian media tanam

Media tanam pada tabulampot belimbing perlu diganti ketika tanaman sudah berumur 3–4 tahun. Hal ini karena media tersebut dapat mengalami pemadatan akibat akar tanaman sudah tumbuh melingkar di dalam pot. Pada saat itu, media tanam sudah harus diganti untuk menunjang pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal.

Media tanam yang sudah padat dan perlu diganti biasanya akan ditandai dengan adanya akar tanaman yang tampak di permukaan tanah. Selain itu, ada juga tanda lain ketika Anda perlu mengganti media tanam, yakni pertumbuhan tanaman yang terlihat lambat dan tanaman kerdil.

Lokasi yang sesuai untuk belimbing

Tanaman buah ini mampu tumbuh subur di lingkungan yang sesuai. Belimbing bisa ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Suhu lingkungannya berkisar 20–30º C.

Belimbing menyukai tempat terbuka dan mendapat sinar matahari secara memadai, tetapi masih toleran terhadap naungan dengan intensitas penyinaran 45–50 persen. Untuk pertumbuhan optimal, dibutuhkan keadaan angin yang tidak terlalu kencang karena dapat menyebabkan gugurnya bunga atau buah.

Merangsang tanaman berbuah

Anda bisa merangsang tanaman belimbing yang sudah berumur 4 tahun untuk berbuah. Perangsangan bisa dilakukan dengan cara mengikat batang menggunakan kawat dengan kuat.  Pengikatan ini berfungsi untuk membatasi translokasi unsur hara dari daun ke akar. Namun, proses fotosintesis tetap bisa berjalan dengan normal sehingga terjadi keseimbangan C/N ratio dalam tanaman.

Perangsangan juga bisa dilakukan dengan larutan Paklobutrazol atau Culter 100–500 ppm sebanyak 10–100 cc. Teknik terakhir, perangsangan diberikan dengan membuat tanaman stres karena kekurangan air selama 1 bulan, kemudian diberikan penyiraman air sebanyak 2–6 liter per pohon. Namun, stres air dinilai berisiko karena Anda harus mengetahui titik pasti batas pengeringan pohon, jika tidak, tanaman bisa mati. Semua cara perangsangan hanya bisa dilakukan pada tanaman yang sedang sehat.