Tips Merawat Tanaman Jeruk Limau agar Rajin Berbuah

Pertanianku — Jeruk limau (Citrus amblycarpa) sering digunakan sebagai penambah aroma dan rasa pada masakan. Jeruk ini sering digunakan untuk makanan berkuah seperti soto, sambal, atau bumbu kacang. Tanaman jeruk limau terbilang cukup mudah ditanam di pekarangan. Namun, Anda perlu merawat tanaman jeruk limau dengan benar agar tanaman bisa rajin berbuah.

merawat tanaman jeruk limau
foto: Pixabay

Kesalahan saat merawat atau bahkan tidak melakukan perawatan sama sekali bisa membuat tanaman tidak menghasilkan buah sama sekali, padahal bibit yang digunakan sudah bagus. Itu sebabnya penting sekali memberikan perawatan yang benar bila Anda ingin mendapatkan buah jeruk limau.

Setelah Anda memiliki bibit tanaman jeruk limau yang bagus, berikut ini langkah-langkah merawat tanaman jeruk limau yang perlu diketahui.

Pasang ajir

Tanaman jeruk limau yang baru ditanam membutuhkan penyangga dalam proses adaptasi dengan lingkungan barunya. Oleh karena itu, diperlukan ajir untuk menopang bibit. Ajir tersebut dapat dibuat dari bambu dengan ukuran yang disesuaikan.

Pemupukan tanaman

Tanaman jeruk limau membutuhkan asupan nutrisi secara berkala selama masa pertumbuhan. Untuk itu, Anda perlu melakukan pemupukan secara rutin, setidaknya setiap satu bulan sekali.

Penyiangan

Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman perlu disiangi agar pertumbuhannya tidak mengganggu tanaman jeruk limau. Gulma tersebut dapat merebut unsur hara, sinar matahari, dan memakan tempat pertumbuhan.

Penyiraman dan pemangkasan

Tanaman perlu disiram secara rutin sebanyak 1–2 kali sehari. Bila ada cabang yang kering atau tidak perlu, Anda bisa melakukan pemangkasan.

Berikan hormon perangsang buah

Pada dasarnya pemberian hormon perangsang buah tidak wajib, tetapi Anda dapat mengaplikasikannya untuk merangsang pembuahan. Namun, pemberian hormon perangsang buah harus dilakukan dengan tepat, mulai dari dosis hingga jenis hormon yang digunakan. Selain itu, Anda harus memastikan tanaman dalam keadaan sehat ketika akan diberikan hormon perangsang tersebut.

Biasanya, buah yang dihasilkan setelah diberikan hormon perangsang akan lebih baik, sehat, dan lebih padat. Tak hanya itu, hormon perangsang buah akan memproduksi lebih banyak sehingga buahnya menjadi lebat.