Pertanianku — Dalam usaha peternakan sapi potong, bakalan merupakan modal awal untuk menghasilkan hewan ternak yang berkualitas dengan bobot yang diinginkan. Pada umumnya bakalan sapi potong berkualitas memiliki ciri-ciri berikut.
- Memiliki tubuh dalam, besar, dan berbentuk persegi empat
- Menghasilkan kualitas daging maksimum
- Mempunyai laju pertumbuhan yang relatif cepat
- Memiliki efisiensi pakan yang tinggi
Sebelum dipotong, sapi potong harus mencapai bobot tertentu dan gemuk sesuai dengan bangsa sapi tersebut. Salah satu cara agar sapi potong dapat mencapai bobot yang diinginkan adalah dengan mempertimbangkan bakalan yang akan digunakan. Bakalan sapi potong yang berkualitas dapat dilihat dari beberapa faktor yang memengaruhinya. Berikut ini faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan bakalan sapi potong berkualitas.
Laju pertumbuhan
Anda dapat memilih bakalan yang dihasilkan dari indukan yang memiliki laju pertumbuhan tinggi. Laju pertumbuhan akan langsung berkaitan dengan kecepatan peningkatan bobot sapi sehingga waktu penggemukan berlangsung cepat. Setiap jenis sapi akan memiliki laju pertumbuhan yang berbeda-beda, seperti limousin dan simental. Meskipun sama-sama jenis pedaging, limousin lebih unggul dibanding simental.
Kesehatan
Bakalan sapi potong yang berkualitas harus sehat dan tidak sakit.
Sudah beradaptasi
Bakalan yang sudah beradaptasi dengan lingkungan kandang akan lebih mudah untuk dipelihara. Sebab, jika sapi belum beradaptasi, akan mengalami stres dan bobot tubuh malah berkurang karena tidak nafsu makan.
Sapi jantan
Bakalan sapi jantan memiliki laju pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan sapi betina. Selain itu, pada saat masa produktif, sapi betina dilarang untuk dipotong karena akan menghasilkan anakan sapi. Sapi betina akan tidak produktif setelah beranak lebih dari 7 kali. Biasanya, sapi sudah bisa dipotong karena tidak akan menghasilkan anak lagi.
Populasi
Pilihlah bakalan dari bangsa sapi yang memiliki pertumbuhan baik dan penyebarannya merata di beberapa daerah.
Konversi pakan
Pilihlah bakalan yang mampu menerima konversi pakan yang sedang-sedang saja, tetapi dapat tumbuh dengan optimal. Sebab, biaya pakan akan langsung menaikkan biaya produksi.