Tips Panen Buah Lada

Pertanianku – Tanaman lada mulai menghasilkan pada umur tiga tahun setelah tanam. Produksi tanaman lada akan terus meningkat dari tahun ke tahun sampai umur tanaman mencapai delapan tahun. Apabila pemeliharaan tanaman dilakukan dengan baik, tanaman lada masih dapat berproduksi sampai umur 15 tahun atau bahkan lebih. Dengan teknik pemeliharaan yang tepat, biasanya dapat diperoleh rata-rata produksi sekitar 1,5—2 ton/ha/ tahun untuk jenis lada perdu dan 1 ton/ha/tahun untuk jenis lada panjat.

Panen Buah Lada

Sejak bunga keluar sampai buah masak berlangsung sekitar 7—9 bulan. Buah lada yang masih muda berwarna hijau muda, kemudian berubah warna menjadi hijau tua dan apabila sudah masak berubah menjadi kuning kemerahan atau merah.

Pada tahap pembungaan dan pembuahan ini perlu diamati kemungkinan adanya serangan kepik pengisap bunga (Diplogompus hewetii) dan kepik pengisap buah (Dasynus piperis) yang menimbulkan kehilangan langsung pada produksi lada (buah keriput, rontok, dan sebagainya). Panen harus disesuaikan dengan bentuk produk akhir yang akan dihasilkan. Produk akhir hasil olahan lada dapat berupa lada hitam, lada putih, lada hijau, atau minyak lada. Hasil olahan lada dari Provinsi

Lampung umumnya adalah lada hitam dan dikenal dalam perdagangan dengan sebutan Lampung black pepper dan hasil olahan lada dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung umumnya lada putih dikenal dengan sebutan Muntok white pepper. Nama-nama tersebut dikenal karena Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar di dunia.

Produk lada hijau umumnya dipertahankan dalam bentuk awetan segar, berwarna hijau asli buah lada seperti saat dipetik dari tanaman. Produk lada hijau umumnya diperdagangkan dalam kemasan jar atau kaleng. Minyak asiri berupa minyak lada diperoleh melalui proses penyulingan dari bahan baku berupa kulit lada (produk samping dalam proses menghasilkan lada putih) dari biji lada hitam atau lada putih.

 

Sumber: Buku Lada