Pertanianku – Bila tidak ada hambatan dan perawatan cukup intensif, tanaman akan dapat dipanen pertama kalinya pada umur 70—75 hari. Bahkan, bisa lebih awal. Sebagai contoh, petani di Patrol mulai memanen cabainya umur 60 hari. Untuk selanjutnya, tanaman dapat dipanen secara terus– menerus dengan selang waktu pemanenan 3—5 hari sekali. Namun, selang waktu yang umum digunakan petani adalah seminggu sekali atau dua minggu sekali.
Sebenarnya panen yang dilakukan petani biasanya didasarkan pada keadaan pasar. Bila pasar cabai kurang menguntungkan, buah dipanen dalam keadaan yang benar–benar tua atau waktu pemanenannya agak lama (bisa dua minggu sekali). Sebaliknya bila keadaan pasar menguntungkan, petani memanen cabai dengan selang waktu pendek (panen cabai hijau bisa tiga hari sekali).
Jumlah hasil panen cabai dari waktu ke waktu tidaklah sama. Biasanya hasil panen pertama rata rata sekitar 50 kg/ha, panen kedua dan ketiga rata–rata sekitar 160 kg/ha, panen keempat dan kelima rata–rata sekitar 320 kg/ha, serta panen keenam rata–rata sekitar 640 kg/ha. Setelah itu, hasil panen akan mulai merosot hingga mencapai titik minimum pada panen yang ke-15 atau ke-20.
Bagi petani yang memanfaatkan hasil panenannya untuk keperluan pembuatan benih yang akan digunakan pada musim penanaman selanjutnya, hasil panen ke-3 dan ke-4 cukup baik untuk keperluan tersebut. Benih pada pemanenan itu tahan disimpan sampai setahun.
Hasil panen yang disebutkan di atas dapat berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Namun, data di lapangan menunjukkan bahwa petani cabai Indonesia umumnya masih menghasilkan panen yang rendah. Dengan demikian, hasil panen yang sekarang diterima petani masih bisa ditingkatkan lagi. Terlebih lagi, sekarang ini banyak varietas cabai yang bisa dijadikan pilihan.
Sumber: Buku Bertanam Cabai di Lahan dan Pot