Tips Pemasaran Ekspor untuk Produk Pertanian

Pertanianku — Bagaimana tips pemasaran ekspor untuk produk pertanian? Saat ini, para pelaku usaha harus pintar-pintar memilih strategi di tengah persaingan sektor pertanian yang semakin ketat. Pasalnya, kini persaingan tak hanya dari petani lokal, tapi serbuan produk impor juga mulai meramaikan pasar Indonesia. Hal tersebut membuat para pelaku usaha dituntut untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pemasaran guna memenangkan persaingan yang ada.

tips pemasaran ekspor untuk produk pertanian
Foto: Pexels

Pada dasarnya, produk pertanian beserta turunan-turunannya memiliki potensi pasar yang cukup bagus. Bahkan, tidak hanya di pasar lokal dan nasional, tetapi peluang pasar ekspor sangat terbuka lebar bagi para petani di Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan produk komoditas yang dihasilkan para petani dalam negeri bisa bersaing dengan produk lainnya di negara tetangga.

Sebelum memperluas jaringan pasar hingga ekspor ke negara tetangga, diperlukan adanya beberapa persiapan yang harus diperhatikan. Mulai dari kualitas hasil pertanian, proses produksinya, jalur distribusinya, hingga menentukan target pasar yang dituju. Hal ini penting agar produk komoditas yang dihasilkan para petani memiliki daya saing yang lebih tinggi.

Nah, untuk membantu para petani dalam mengembangkan jangkauan pasar, berikut ini beberapa tips pemasaran ekspor bagi produk pertanian yang harus Anda perhatikan.

  1. Sebelum mengekspor produk pertanian, sebaiknya cari info sebanyak-banyaknya mengenai potensi pasar dan kondisi perdagangan di setiap negara tetangga. Hal ini penting agar Anda tidak salah dalam memilih negara tujuan ekspor.
  2. Ketahui kredibilitas buyer (pembeli) Anda sebelum memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan mereka. Sebaiknya, Anda mencari tahu terlebih dahulu mengenai identitas dan track record-nya selama bergelut di dunia usaha. Langkah ini perlu Anda jalankan untuk mengurangi adanya risiko penipuan yang bisa mengakibatkan kerugian bagi para pelaku usaha agribisnis.
  3. Bekali diri Anda dengan pengetahuan di bidang hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara tujuan ekspor. Strategi ini diperlukan untuk mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan pelaku usaha, khususnya dalam hal kepabeanan ataupun kelengkapan surat-surat resmi yang mendukung aktivitas ekspor-impor di sebuah negara.
  4. Tawarkan produk pertanian yang benar-benar berkualitas. Dalam hal ini Anda bisa memanfaatkan sertifikasi ISO sebagai standarisasinya. Jadi, produk yang Anda tawarkan memiliki mutu terjamin dan daya saingnya juga cukup tinggi di pasaran mancanegara.
  5. Pahami sistem transaksi bisnis yang digunakan dalam perdagangan internasional. Beberapa transaksi pembayaran yang bisa Anda gunakan antara lain pembayaran cash (tunai) di muka, transfer, surat perjanjian kredit, dan sebagainya.