Pertanianku – Ikan nila termasuk jenis ikan pemakan segala (omnivora) sehingga cukup mudah untuk memberikan pakannya. Makanannya dapat berupa tumbuhan seperti lumut, ganggang, fitoplankton hingga binatang seperti Daphinia sp., Moina sp., Artemia sp., jentik nyamuk, atau larva ikan. Namun, biasanya ikan nila muda memakan plankton dan setelah dewasa memakan hewan renik, serangga, ikan kecil, atau udang-udangan.
Ikan nila yang dipelihara di kolam terpal dapat diberi pakan berupa dedak, limbah rumah tangga, dan pelet. Selama 3—4 bulan pemeliharaan, berat daging ikan nila sudah bisa mencapai 200—300 g/ekor. Namun, pada waktu benih sebaiknya nila diberi pakan berupa pakan alami.
Selanjutnya, nila dapat dikondisikan untuk diberi pakan buatan berupa pelet. Pakan pelet yang dianjurkan memiliki kandungan protein 24—26%, lemak 3—5%, serat 4—6%, abu 5—8%, dan kandungan air 13%. Pemberian pakan pada pembesaran nila sebaiknya tiga kali sehari, yakni pada pukul 08.00, 12.00, dan 16.00. Frekuensi pemberian pakan yang tepat waktu dan teratur akan membuat ikan nila terbiasa dengan kebutuhan makannya. Frekuensi dan waktu pemberian pakan pada benih nila yang sedang diberi perlakuan berupa hormon sex reversal sama saja, tetapi ketika benih masih kecil, selain makanan yang mengandung hormon dapat diberikan pakan alami berupa Artemia sp. atau Tubifek sp.
Untuk menghindari serangan penyakit dan menambah vitalitas ikan, pembudidaya bisa menambahkan probiotik, antijamur, antibakteri, dan vitamin C ke dalam pakan ikan.
Sumber: Buku Budidaya Ikan di Kolam Terpal