Pertanianku – Proses pemeliharaan kebuntingan sangat penting karena embrio ternak cukup labil, terutama umur kebuntingan muda. Hasil penelitian Ayalon (1978) dalam Hunter (1995) menunjukkan kematian embrional umur 35—42 hari pada kambing mencapai 31%. Demikian juga penelitian dari Toelihere (1981) yang menunjukkan bahwa kematian embrional dalam minggu pertama kebuntingan mencapai 25%.
Kematian periode embrio ini juga disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kondisi pakan, ketidakseimbangan hormonal, dan penyakit, seperti Vibriosis dan Bruchelosis. Oleh karena itu, pemeliharaan ternak bunting perlu lebih diintensifkan, terutama dalam hal pemberian pakan dan perawatan.
- Perbaikan pakan
Pakan menjadi salah satu faktor penting dalam pemeliharaan induk bunting. Dengan memberikan pakan yang baik, akan memenuhi kebutuhan zat gizi untuk mendukung pertumbuhan anakan kambing ataupun kesehatan indukan. Indukan juga membutuhkan pakan yang baik untuk mempertahankan kesehatan, terutama kesehatan tulang sekaligus untuk memproduksi air susu.
Beberapa bahan pakan utama yang dibutuhkan oleh induk bunting, antara lain pakan yang mengandung kalsium, asam amino esensial tertentu, seperti lisin, dan karbohidrat sebagai sumber energi.
Berikut contoh formulasi ransum yang dapat diberikan pada induk bunting.
a. Hijauan 3 kg
b. Konsentrat terdiri atas beberapa bahan berikut:
– Dedak padi 0,5 kg
– Jagung 0,5 kg
– Garam dapur 1 sdt
Beberapa bahan pakan berenergi tinggi, seperti ketela pohon juga dapat diberikan. Contoh formulasi ransum ini dapat digunakan hingga induk betina tersebut melahirkan.
- Pemisahan induk
Induk harus dipisahkan untuk menghindari benturan ataupun gangguan betina lain. Gangguan akan banyak terjadi apabila terdapat ternak yang dominan. Selain pemisahan, kondisi kandang juga harus diperhatikan, antara lain jarak bilah pada lantai sehingga dapat menurunkan risiko terperosok.
Sumber: Buku Bisnis Pembibitan Kambing