Pertanianku — Durian menjadi salah satu buah yang sangat populer karena mempunyai rasa unik dan aroma yang khas. Oleh karena itu, budidaya durian menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Dalam budidaya, pemupukan durian memiliki peran penting supaya tanaman bisa tumbuh subur dan cepat menghasilkan buah sehingga Anda bisa segera panen dan menjualnya.

Proses pemupukan pada tanaman durian menentukan asupan unsur hara yang diterima oleh pohon. Sebab, unsur hara memengaruhi rasa dan aroma buah yang akan dihasilkan oleh tanaman durian. Lalu, bagaimanakah cara untuk membuat buah durian yang kita tanam akan menghasilkan buah yang berkualitas unggul?
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam proses pemupukan tanaman durian adalah jenis pupuk. Jenis pupuk yang dianjurkan adalah pupuk organik yang terdiri atas pupuk kandang/kompos, pupuk bokhasi, atau pupuk hijau. Pemberian pupuk organik ini bertujuan meningkatkan unsur hara pada tanah. Selain itu, pupuk organik juga dapat membantu merangsang pertumbuhan pohon yang baru ditanam.
Selain pupuk organik, jenis pupuk lain yang boleh diberikan pada tanaman durian adalah pupuk kimia. Pemberian pupuk kimia ini bertujuan mempercepat rangsangan pertumbuhan pada tanaman durian. Beberapa pupuk kimia yang disarankan adalah pupuk NPK (NPK biasa atau NPK Mutiara), pupuk KCl, pupuk Urea, dan pupuk SP-36.
Selain itu, tanaman durian muda juga membutuhkan pupuk cair. Pupuk cair ini diberikan melalui daun dengan cara disemprotkan. Selain melalui daun, pupuk yang mengandung unsur kalsium dan magnesium juga harus Anda berikan melalui tanah dalam bentuk kapur dolomit. Pemberian kapur dolomit ini bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk kandang. Dosisnya 5—10 sendok makan per tanaman per tahun.