Pertanianku – Penerapan manajemen pemeliharaan ALPU secara intensif sebagai usaha komersial secara khusus akan menjadikan pencegahan penyakit sebagai aktivitas rutin untuk menjaga kesehatan ayam. Berbeda dengan sistem pemeliharaan tradisional, pemeliharaan ALPU secara intensif telah termasuk upaya pencegahan dan penanggulangan penyaki yang mungkin menyerang. Pemeliharaan ALPU dengan sistem terbatas (semiintensif) atau menggunakan kandang tertutup (closed house) dapat menekan serangan penyakit unggas dan membatasi penyebarannya secara luas.
Serangan penyakit unggas dapat dicegah dan ditanggulangi jika diterapkan prinsip manajemen pemeliharan unggas secara intensif. Berikut prinsip manajemennya.
a) Menggunakan bibit ALPU yang memenuhi syarat dan berasal dari induk/pejantan berkualitas serta terseleksi.
b) Menyediakan pakan yang mencukupi sesuai dengan fase pertumbuhannya, baik secara kualitas maupun kuantitas.
c) Melaksanakan program pemeliharaan dengan prinsip memenuhipersyaratan hidup ALPU (kandang dan fasilitasnya), mementingkankebersihan ayam dan lingkungan, serta menerapkan biosekuriti.
d) Melakukan vaksinasi rutin dan pemberian suplemen vitamin secara berkala sebagai upaya pencegahan penyakit.
e) Melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin dengan melakukan karantina dan eliminasi terhadap ALPU yang terindikasi terserang penyakit.
f) Memberikan pengobatan massal yang tepat guna terhadap seluruh populasi ALPU jika di sekitar lokasi peternakan terindikasi adanya serangan penyakit unggas.
Jenis penyakit unggas yang menyerang ALPU biasanya relatif sangat terbatas dibandingkan umumnya yang menyerang ayam kampung. Halini disebabkan daya tahan (imunitas) tubuh ALPU jauh lebih baik karenaberasal dari induk yang berkualitas. Namun, faktor pemeliharaan dapakan merupakan kunci untuk mendukung kesehatan ALPU sehingga mampu menekan berjangkitnya penyakit. Dengan penerapan sistemsanitasi dan biosekuriti pada pemeliharaan intensif, penyakit yang seringditemukan pada ALPU sangat terbatas. Umumnya hanya ditemui empatjenis penyakit, yaitu ND, gumboro, infectious bronchitis, dan ngorok ayam (CRD).
Sumber: Buku Ayam Kampung Pedaging Unggul