Tips Pengiriman Ikan Gurami yang Benar

Pertanianku — Dagingnya yang lezat dan kaya nutrisi, membuat banyak orang terus mencari ikan gurami. Tingginya permintaan gurami dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Namun, kegiatan budidaya tersebut perlu didukung dengan penanganan panen, pascapanen, dan pemasaran yang benar. Salah satu kegiatan penting yang perlu Anda perhatikan adalah pengiriman ikan gurami. Mengirim ikan gurami perlu dilakukan dengan prosedur yang benar.

pengiriman ikan gurami
foto: Trubus

Gurami memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut labirin. Alat pernapasan ini memungkinkan ikan bertahan di dalam kondisi perairan dengan kandungan oksigen yang rendah. Kemampuan ini juga ditemui pada ikan lele. Oleh karena itu, gurami bisa dikirim dengan sistem terbuka. Namun, proses pengirimanan benih lele harus dilakukan dengan sistem tertutup.

Pada saat fase benih, sistem alat pernapasan tambahan atau labirin belum terbentuk secara sempurna. Itu sebabnya benih tidak bisa diangkut dengan sistem terbuka.

Pengangkutan dengan sistem terbuka dilakukan dengan menggunakan drum plastik yang dipotong separuh (blong) atau satu drum yang dibuatkan lubang di salah satu bagian sampingnya. Pengiriman dengan cara ini hanya bisa dilakukan untuk jarak yang tidak begitu jauh dan ukuran ikan yang diangkut sudah relatif besar.

Saat menggunakan sistem terbuka, Anda harus memperhatikan kepadatan ikan. Pasalnya, tingkat kepadatan di dalam wadah tidak boleh terlalu tinggi karena dapat menyebabkan kompetisi dalam memperoleh oksigen. Kemungkinan buruknya adalah mengalami kematian massal. Padat tebar saat pengangkutan sekitar 25–30 kg per drum, bergantung pada jarak dan lama pengangkutan.

Untuk benih, ukuran wadah yang digunakan dalam transportasi sistem terbuka juga menggunakan jerigen (volume 20 liter) atau drum (volume 200 liter). Hal yang perlu diperhatikan dalam pengangkutan benih adalah perbandingan antara kepadatan benih dan volume air di dalam wadah angkut.

Bila Anda menggunakan wadah jerigen, jumlah benih yang cukup aman untuk diangkut berkisar 400–500 ekor dengan volume air sekitar 10 liter. Sementara itu, untuk wadah berupa drum berukuran 200 liter, jumlah benih yang dapat ditampung sebaiknya sekitar 2.000–2.500 ekor dengan volume air sekitar 100 liter.