Pertanianku – Formulasi pakan ALPU merupakan proses mencampur sejumlah bahan makanan yang mengandung bermacam zat gizi yang perlu disusun (formulating) dan dicampur (mixing). Tujuannya untuk membentukcampuran yang homogen serta mampu menyediakan seluruh kebutuhan gizi sesuai dengan jenis, fase pertumbuhan, dan fase produksi.
Ada tiga macam bentuk campuran yang homogen (pakan), yakni tepung (mash), butiran atau pelet, dan pecahan/remah (crumble). Pakan bentuk tepung adalah pakan yang dibuat berbentuk halus atau tepung. Pakan bentuk pelet adalah pakan bentuk mash yang dicetak menjadi bentuk butiran. Sementara itu, pakan bentuk crumble adalah pakan bentuk pelet yang dipecah sehingga ukurannya menjadi lebih kecil.
Pakan perlu diformulasikan secara tepat untuk menghasilkan produksi yang seragam melalui pemberian pakan yang efisien bagi produksi ALPU. Target produksi yang diharapkan pada peternakan juga menentukan bahwa persyaratan pakan harus dipenuhi secara cermat sehingga keseragaman tingkat produksi dapat dicapai dan dipertahankan. Para ahli gizi unggas cenderung menggunakan formulasi yang sama selama periode waktu yang relatif lama sehingga kualitas produk (daging atau telur) tetap stabil dari waktu ke waktu. Kualitas produk ini juga dapat diprediksi dengan mudah jika formulasi yang sama digunakan dan semua faktor lainnya tetap tidak berubah.
Berdasarkan pengalaman dalam menyusun dan mempersiapkan pakan ALPU berkualitas untuk menunjang produksi dan keuntungan usaha yang optimum, prinsip formulasi pakan ALPU adalah sebagai berikut.
a) Mengandung zat gizi yang cukup (nutrient requirement) sesuai umur dan fase pertumbuhan.
b) Seimbang dan tidak mengandung bahan-bahan antinutrisi yang dapat menggangu proses metabolisme.
c) Mampu memacu konsumsi sehingga efektif digunakan.
d) Relatif lebih murah (low cost) dibandingkan pakan buatan pabrik.
Perlu dipahami bahwa setiap bahan yang digunakan dalam penyusunan pakan mempunyai pengaruh tersendiri, baik dari segi jumlah maupun kualitas kandungan nutrisinya. Untuk itu, diharapkan para peternak dapat memahami bahwa formulasi pakan merupakan bagian terpenting dari proses produksi. Formulasi pakan yang memenuhi syarat dihasilkan dari keseimbangan faktor keseimbangan dan kecukupan nutrisi serta harganya. Hal yang harus dipahami sebelum dan saat menyusun formula pakan sebagai berikut.
a) Mengetahui kandungan nutrisi bahan-bahan pakan yang akan disusun formulanya.
b) Mengetahui kebutuhan nutrisi ternak yang dapat dilihat di bukubuku yang membahas tentang kebutuhan nutrisi bagi unggas.
c) Harga tiap bahan-bahan pakan yang digunakan.
d) Memahami metode penyusunan pakan. Ada beberapa metode yang dapat dipilih, antara lain metode person squere (bujur sangkar), metode segi enam, metode persamaan simulasi, metode trial and error, metode matriks; dan metode grafik. Untuk mengetahui cara penggunaan metode-metode tersebut dapat melihat dan membacanya pada buku-buku yang membahas tentang teknik menyusun pakan. Bahkan, saat ini sudah tersedia program komputer penyusun ransum pakan sehingga sangat memudahkan peternak dalam membuat pakan sesuai bahan pakan yang tersedia di sekitar.
e) Memahami teknik mencampur beberapa bahan pakan sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi ternak dengan harga pakan yang ekonomis. Pencampuran bahan tidak boleh dilakukan asal-asalan dan harus mengikuti prosedur agar hasilnya lebih baik.
Sumber: Buku Ayam Kampung Pedaging Unggul