Pertanianku – Agar bibit tumbuh dengan baik, perlu perawatan. Perawatannya meliputi penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit. Bibit di persemaian harus mendapat air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya, siramkan air menggunakan gembor yang halus untuk menyemprotnya. Umumnya penyiraman dilakukan 1—2 kali sehari (pagi dan sore hari), tergantung kondisi media tanam. Jika kondisi media tanam lembap, penyiraman cukup sekali sehari.
Benih umumnya mulai tumbuh dalam seminggu setelah disemai. Pada saat itu, tetap lakukan kontrol dan perhatikan pertumbuhan benih. Seminggu berikutnya, perhatikan benih yang tumbuh apakah terlalu rapat atau tidak. Kondisi ini terjadi biasanya pada wadah semai yang menggunakan pot atau polibag besar dan nampan tanpa sekat kotak kecil. Jika terlalu rapat, dapat dipindahkan ke pot atau polibag kecil untuk menjaga agar pertumbuhan benih tetap normal.
Tanaman yang perlu dipindah ke dalam pot plastik kecil sebelum ditanam di pot (disapih) tidak perlu diperjarang, tetapi bisa langsung disapih dalam pot kecil. Pemindahan ke pot kecil dilakukan pada umur 1—3 minggu.
Tanaman di persemaian hendaknya sering diperiksa agar terhindar dari gangguan hama atau penyakit. Penyakit yang sering menyerang persemaian adalah penyakit busuk daun dan busuk akar. Pencegahan kedua penyakit tersebut dengan cara menjaga agar persemaian tidak terlalu basah atau menyemprot dengan pestisida yang sesuai.
Setelah bibit tumbuh cukup besar (kira-kira memiliki 3—4 helai daun), bibit tanaman sudah siap untuk dipindah ke pot tempat bertanam yang tetap satu per satu. Pemindahan hendaknya dilakukan pelan-pelan agar tidak ada kerusakan pada akar yang masih lemah. Pastikan saat memindahkan bibit tanaman, media tanaman masih lembap. Bila tidak, setelah tanam harus disemprot air.
Sumber: Buku Paduan Praktis Bertanam Sayur di Pekarangan