Pertanianku — Selama ini, petani menganggap musim hujan sebagai off-season bagi tanaman cabai. Hal ini dikarenakan merawat cabai terlalu sulit selama musim hujan. Ancaman datang dari serangan hama hingga berbagai macam penyakit oleh jamur dan bakteri yang merajalela selama musim hujan.
Banyak petani yang beralih untuk menanam tanaman lain. Alhasil, persediaan cabai di pasaran berkurang drastis. Hal ini berujung pada naiknya harga cabai. Untuk mengantisipasi agar tanaman cabai tidak terancam gagal selama musim hujan, beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
- Varietas cabai
Varietas lokal (nonhibrida) yang mampu beradaptasi di musim hujan adalah cabai besar Tit super LV, dan cabai keriting lokal. Tit super LV merupakan cabai besar dataran rendah yang cocok ditanam sepanjang musim, terutama di musim hujan. Sementara, varietas keriting lokal yang tahan terhadap hujan misalnya keriting lokal kudus, rembang, lampung, sumatera barat, garut, karo, dan sebagainya.
- Memperbaiki drainase di sekitar pertanaman
Air yang menggenang menjadi pemicu berkembangnya OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), baik hama maupun penyakit tanaman cabai. Memperbaiki saluran pembuangan air perlu dilakukan sehingga air mengalir dengan lancar.
- Mengatur tinggi bedengan
Pada musim kemarau tinggi bedengan biasanya cukup sampai dengan 50 cm, namun pada saat musim hujan bedengan tanaman perlu dibuat lebih tinggi. Tinggi bedengan dapat dibuat menjadi 60—70 cm. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kelembapan tanah akibat banyaknya air di musim hujan.
- Pengaturan jarak tanam yang lebih lebar
Petani yang sudah berpengalaman pada musim hujan, biasanya mengatur jarak tanam menjadi 60×70 cm dengan pola zig-zag/segitiga. Dengan jarak tanam yang lebar, cahaya matahari dapat leluasa masuk ke sekitar tanaman cabai sehingga kelembapan udara yang tinggi dapat dikurangi. Jumlah populasi tanaman cabai tentu menjadi berkurang, tetapi dapat mempermudah pemeliharaan tanaman dan memberikan iklim mikro yang lebih baik.
- Pemantauan perkembangan OPT secara intensif
Perkembangan OPT, baik hama maupun penyakit sangat cepat pada musim hujan karena cuaca yang mendukung perkembangannya. Oleh karena itu, perlu diatur pemantauan perkembangan OPT sejak awal untuk mengantisipasi dan mengendalikan OPT secara intensif terpadu.
Tanaman cabai rentan terhadap hama dan penyakit. Beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai di musim hujan antara lain ulat grayak, kutu kebul, trips, ulat buah (Helicoverpa), penyakit layu bakteri Ralstonia solanacearum, antraknosa/patek, serta penyakit jamur dan bakteri lainnya.