Tips Usaha 1000 ekor Ayam Arab Petelur

Pertanianku – Dalam memenuhi kebutuhan telur ayam di Indonesia, ayam arab-lah yang dijadikan mesin produksi untuk menghasilkannya. Ayam arab merupakan salah satu jenis ayam petelur produktif di Indonesia dan berpotensi untuk dikembangkan. Karakteristik telur ayam arab hampir mirip dengan telur ayam kampung.

Usaha 1000 ekor Ayam Arab Petelur

A. Peluang Usaha

Usaha ayam arab petelur belum banyak diminati. Padahal, budi dayanya tidak sulit. Sebagai petelur, produksinya lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung jika dipelihara secara intensif, yaitu 200—250 butir/ekor/tahun) atau sekitar 60%/ekor/tahun.

B. Memulai usaha

  • Pilih lokasi yang tidak mengganggu lingkungan.
  • Siapkan lahan seluas 1.000 m2 dengan tujuan untuk pengembangan usaha ke depan.
  • Buat kandang baterai, yaitu 1 kandang untuk 1 ekor ayam. Kandang dibuat dengan panjang 25 cm, lebar 35 cm, tinggi belakang 28 cm, dan tinggi depan 35 cm.
  • Siapkan sarana produksi, seperti pakan, vitamin, obat, vaksin, serta peralatan lainnya.
  • Beli ayam dewasa yang siap bertelur.
  • Dalam setahun, setiap ayam mampu menghasilkan telur sebanyak 200 butir.

C. Kendala

  • Penyakit sering menyerang pada musim pancaroba.
  • Pangsa pasar telur ayam arab belum seperti ayam kampung.

D. STRATEGI

  • Pastikan kandang sudah didesinfektan sebelum ayam dimasukkan.
  • Berikan pakan berkualitas sesuai porsi. Kadar protein yang dibutuhkan 15—16% dengan energi metabolis 2.850 kkal/ kg. Kebutuhan pakan 70 g/ekor/hari untuk tujuan telur konsumsi, sedangkan 80 g/ekor/hari untuk telur tetas (telur lebih besar).
  • Lakukan vaksinasi pada ayam sesuai aturan.
  • Bersihkan kandang secara teratur.

E. Kunci Sukses

  • Lakukan pemasaran secara langung ke pasar-pasar tradisonal atau bekerja sama dengan pemasok telur.
  • Kawinkan ayam sesering mungkin karena ayam arab mampu kawin 3 kali dalam 15 menit.
  • Mulai produksi pada umur 5 bulan ayam arab karena sudah mulai bertelur. Puncak produksinya pada umur 8 bulan dengan rata-rata 80—90%.
  • Pemberian pakan harus tepat jumlah dan mutunya. Jika tidak tepat perhitungannya bisa merugi. Peternak harus mampu menekan biaya pakan serendah mungkin tanpa harus mengurangi mutu dan nilai zat gizi pakan.

 

Sumber: Buku 34 bisnis Peternakan Hasilkan Jutaan Rupiah