Tornado Menerjang Pulau Seribu, Ini Penyebabnya!

Pertanianku – Kemunculan tornado di perairan (waterspout) menggegerkan masyarakat sekitar Kepulauan Seribu. Kejadian tiga waterspout di kepulauan tersebut terbilang cukup langka.

foto: istimewa

“Ini adalah fenomena yang langka, tiga puting beliung berjejeran secara bersamaan. Apalagi di wilayah tropis fenomena tersebut jarang terjadi. Ini makin menunjukkan bahwa iklim telah berubah akibat dari rusaknya lingkungan dan keseimbangan sistem bumi,” terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya (23/10).

Fenomena langka tersebut terjadi di dekat Pulau Opak, di belakang Pulau Kaliage. Pulau tersebut diketahui tidak memiliki penduduk. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Sutopo menjelaskan kemunculan fenomena ini meningkat saat musim pancaroba.

“Adanya perbedaan temperatur yang kontras antara permukaan daratan, perairan, dan atmosfer menyebabkan adanya perbedaan tekanan udara sehingga terbentuk puting beliung,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kepulauan Seribu agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang bisa kapan saja terjadi. Terlebih lagi ketika potensi hujan semakin deras dan diikuti angin kencang.

Sebelumnya, Kabag Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Hary Tirto Djatmiko menjelaskan angin ini bersifat sangat lokal dengan luas 5—10 kilometer. Menurut informasi, angin tersebut biasanya muncul pada siang dan sore hari, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada malam hari.