Tren Terapi Kesehatan Mental dengan Sapi

Pertanianku — Saat ini, berbagai bentuk terapi hewan sebenarnya telah banyak dicoba dalam rangka membantu kesehatan mental manusia. Kali ini ada tren terbaru, yaitu terapi kesehatan mental dengan sapi. Pengunjung yang ingin melakukan terapi, bisa memeluk hingga melakukan beragam aktivitas dengan sapi.

terapi kesehatan mental dengan sapi
Foto: Pixabay

Biasanya, terapi menggunakan hewan ini ditawarkan di desa-desa. Salah satunya terletak di padang rumput terpencil di Mountain Horse Farm, wilayah Finger Lakes, negara bagian New York. Ada dua sapi bernama Bella yang berusia tiga tahun dan Bonnie yang berusia dua tahun. Kedua sapi merupakan hasil persilangan Highlander-Angus.

Menurut salah seorang pengusaha yang menawarkan jasa terapi sapi tersebut, yakni Rudi, tentu tidak semua sapi bisa dimanfaatkan untuk terapi bagi manusia. Sapi untuk terapi ini biasanya bukan hewan produksi dan tidak dipelihara untuk diperah susunya ataupun disembelih agar diperoleh dagingnya.

Pada Mei 2018, dia dan istrinya, Suzane, membeli sapi yang dinamai Bonnie dan Bella tadi, dengan alasan sapi tersebut memiliki kepribadian yang lembut dan sedikit tanduk. Jasa terapinya menawarkan sesi memeluk sapi selama satu jam, seharga 60 poundsterling, dibatasi dua kali sehari, dengan maksimum empat peserta per sesi.

“Ini bukan kebun binatang, meskipun hewan-hewan itu memang hewan peliharaan, mereka bukan hewan produksi, dan mereka tidak dipelihara untuk daging sapi atau susu,” ujarnya.

Melansir laman Independent, terapi sapi biasanya dilakukan dengan interaksi bersama hewan ternak tersebut melalui berbagai aktivitas mulai membelai hingga mengobrol dengan sapi. Cara itu mirip dengan terapi kuda. Bedanya, biasanya kuda cenderung dalam posisi berdiri saat diajak beraktivitas oleh manusia. Sementara, sapi bisa berbaring secara spontan di rumput sambil mengunyah makanan.

Posisi sapi tersebut memungkinkan manusia untuk menjadi lebih dekat dan bahkan mendapatkan pelukan hangat. Tren terapi kesehatan mental memakai hewan sudah banyak ditemukan.

Hewan-hewan itu bisa berupa anjing, bebek, hingga buaya. Di negara bagian Belanda, misalnya, terapi hewan juga dianggap sebagai cara untuk menghubungkan orang-orang dengan kehidupan pedesaan.

Bahkan, di sebuah pusat kota besar Rotterdam, terdapat peternakan susu terapung yang dibuka di pelabuhan tertua juga telah banyak menarik kunjungan penduduk kota untuk melihat sekaligus berinteraksi binatang buas.