Trik Jitu Pemasaran Buah Rambutan

Pertanianku— November—Februari merupakan periode pohon rambutan berbuah. Tak heran, sebentar lagi akan ada banyak penjual rambutan dadakan yang menjajakan rambutan di pinggir jalan. Pemasaran buah rambutan terbilang tidak begitu sulit karena banyak yang menyukainya. Apalagi, buah ini sangat musiman sehingga kehadirannya selalu dinanti-nantikan oleh penggemarnya.

pemasaran buah rambutan
foto: Trubus

Namun, untuk menghasilkan keuntungan yang lebih optimal, Anda perlu memerhatikan cara pemasaran rambutan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memasarkan buah rambutan, di antaranya waktu panen dan tingkat kematangan, standarisasi mutu buah, serta pengemasan.

Waktu panen dan tingkat kematangan

Buah rambutan sudah bisa dipanen setelah berumur 104—110 hari setelah berbunga. Buah rambutan yang sudah dipanen terdiri atas tiga jenis. Pertama, buah sudah terlihat berwarna kemerahan meskipun rambutnya masih terlihat hijau. Buah tersebut terbilang masak, tetapi belum maksimal.

Kedua, rambut buah berubah kekuningan dan buah sudah masak. Ketiga, kulit buah beserta rambut buah berwarna merah seutuhnya, pada saat ini buah sudah matang maksimal.

Jangan sampai melakukan telat panen ketika buah sudah berwarna merah kehitaman. Tingkat kematangan buah sudah melebihi maksimal sehingga rasanya kurang enak dan harganya lebih rendah daripada buah yang matang maksimal.

Mutu buah

Pastikan buah rambutan yang Anda dapatkan bermutu tinggi. Standar untuk mutu I adalah jenis dan ukuran buah seragam, tingkat kematangan tepat, tingkat kesegaran tinggi, panjang tangkai pangkal yang dibentuk dalam ikatan mencapai 10 cm dan dalam bentuk buah lepas,  tidak ada kotoran dan serangga hidup, serta tidak memiliki buah yang cacat dan busuk.

Buah yang bermutu tinggi bisa dijual dengan harga yang mahal karena pelanggan akan lebih puas memakan buah yang bermutu tinggi.

Pengemasan

Pengemasan akan memengaruhi kualitas buah yang sudah dipanen. Biasanya, buah rambutan hanya diikat bagian tangkainya untuk menyatukan buah-buah yang tercecer menjadi satu renteng. Hal tersebut bisa dilakukan jika Anda ingin menjualnya di lokasi yang tidak jauh dari kebun. Namun, untuk rambutan yang akan dikirim ke tempat yang jauh, perlu dikemas di dalam peti kayu.