Trik Menghasilkan Bibit Stroberi Bebas Penyakit

Pertanianku — Permintaan buah stroberi terus meningkat seiring dengan popularitasnya yang melambung. Tanaman stroberi biasa dibudidayakan pada dataran tinggi. Tanaman ini pun dikenal memiliki banyak ‘musuh’ yang mengancam produktivitasnya. Jika tidak ingin terganggu saat membudidayakannya, sebaiknya Anda mengetahui cara menghasilkan bibit stroberi bebas penyakit.

bibit stroberi
Foto: pixabay1

Tanaman buah berwarna merah ini sangat rentan terserang penyakit, salah satunya melalui virus. Penyakit stroberi yang umum menyerang tanaman ini adalah strawberry mottle virus (SMoV) yang menekan produktivitas hingga 30 persen dan strawberry mild yellow edge virus atau SMYEV.

Selain itu, stroberi juga rawan terserang strawberry crinkle virus (SCV) dan strawberry ven binding virus atau SVBV. Penyakit SBVB ini sangat parah bahkan dapat menurunkan produktivitas hingga 80 persen.

Salah satu cara mencegah stroberi terserang virus adalah dengan memastikan bibit stroberi sudah terbebas dari penyakit. Bibit yang diperoleh dengan cara vegetatif, baik dengan stolon maupun anakan sangat mungkin menularkan penyakit yang diderita indukannya.

Cara menekan virus ini dapat melalui budidaya dengan kultur meristem. Dengan begitu, bibit stroberi dapat dibebaskan dari beragam virus, mikroplasma, bakteri, dan jamur yang rawan menyerang tanaman ini.

Langkah awal yang harus dilakukan dalam memastikan bibit stroberi bebas penyakit adalah pemilihan eksplan. Eksplan yang dipilih haruslah berupa stolon yang sehat, tegar, dan stolon pertama atau kedua. Pemilihan eksplan ini sangat berpengaruh keberhasilan kultur meristem.

Eksplan yang sudah dipilih kemudian disterilisasi dengan sabun cair. Biarkan eksplan dengan air mengalir selama 1 jam. Kemudian, eskplan disterilisasi degan menggunakan larutan sodium hipoklorit konsentrasi 5 persen selama 15 menit dan konsentrasi 15 persen selama 5 menit. Terakhir, bilas eksplan dengan akuades hingga steril sebanyak 3 kali. Seluruh proses sterilisasi ini dilakukan dalam laminar air flow.

Jika sudah, meristem dipotong dengan melibatkan bagian apikal dome dengan 2—3 daun primodial. Bakal calon bibit ini kemudian ditanam pada media MS+0,8 persen agar dan 1 gram per liter arang aktif. Waktu penanaman memakan waktu 1—2 bulan.

Jika meristem sudah tumbuh, media tanam diganti dengan media polimerasi yang berisi media MS+0,8 persen agar dan 4,4 mM BA. Setelah 45 hari, tanaman yang berakar dapat langsung diaklimatisasi.

Aklimatisasi dilakukan dengan media pasir steril. Tahap awal aklimatisasi merupakan tahap penyungkupan tanaman selama 2 minggu. Setelah itu, bibit stroberi bebas penyakit ini dapat ditanam dan beradaptasi di lingkungan seperti biasa.