Pertanianku — TSP (Taman Sains Pertanian) Jeruk Balitjestro baru saja diluncurkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) pada Jumat (14/08) di Kota Batu, Malang. TSP jeruk Balitjestro dirilis langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry, menjelaskan bahwa TSP Jeruk Balitjestro diciptakan untuk mempercepat hilirisasi dan impor produk, serta hasil penelitan Balitbangtan, khususnya untuk jeruk dan buah subtropika.
“TSP jeruk hadir untuk mempercepat buah Indonesia sebagai substitusi impor. Sehingga ke depan, dengan adanya tren konsumsi buah jeruk di Indonesia yang semakin meningkat, yaitu naik 6 kali lipat sejak 1995, saat ini (2020) berada di angka 4 kg/kapita, dapat dipenuhi dengan produk petani jeruk Indonesia,” jelas Fadjry seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balitjestro, Dr. Herwanto, mengatakan bahwa TSP Jeruk Balitjestro menjadi rujukan utama untuk pengembangan jeruk nasional. Hal ini karena produk unggulan asal TSP Jeruk berupa dua jenis benih, yaitu benih bebas penyakit dan benih sebar jeruk.
Benih sumber jeruk yang bebas dari penyakit sudah disalurkan sebanyak 39 ribu di 26 provinsi, sedangkan benih sebar jeruk sebanyak 15 juta sudah tersebar di 30 provinsi. Jumlah tersebut setara dengan 39 ribu hektare atau 69 persen dari total luas area panen jeruk nasional.
TSP Jeruk Balitjestro memiliki ruang lingkup kegiatan berupa pelatihan dan pemagangan, inkubasi bisnis, percontohan (show window), kerja sama bisnis, dan wisata edukasi. TSP jeruk memiliki tiga klaster utama, di antaranya pembenihan, on farm, dan pascapanen.
Inovasi yang dikembangkan di TSP jeruk ini adalah teknologi produksi jeruk bebas penyakit yang dikembangkan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Punten dan IP2TP Tlekung, screen house, dan laboratorium.
Kegiatan on farm yang dikembangkan pada TSP Jeruk ini adalah teknologi jeruk sitara, bujangseta, dan organik. Sementara itu, kegiatan pascapanen yang dikembangkan adalah packing house operation dan aneka produk olahan jeruk dan nonpangan.