Pertanianku — Warna dapat membuat apa pun menjadi lebih atraktif, termasuk pada pakaian. Tak heran banyak jenis pewarna teksil. Dalam hal ini, zat warna itu tidak hanya bisa didapat dari pewarna buatan, tetapi juga dari tumbuh-tumbuhan. Lantas, tumbuhan penghasil warna itu apa saja?
Zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan seperti bagian bunga, biji, daun, batang, dan buah sudah digunakan sejak dahulu dan diakui aman kalaupun harus dikonsumsi oleh manusia. Apa sajakah tumbuhan itu? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
- Kunyit
Kunyit merupakan salah satu rempah-rempah yang biasanya dijadikan obat dan bahan tambahan makanan. Kunyit memiliki nama ilmiah Curcuna longa L. Bagian yang digunakan sebagai pewarna adalah buahnya. Buah kunyit inilah yang akan menghasilkan warna kuning.
- Mengkudu
Mengkudu memiliki nama Latin Morinda citrifolia L. Selain buahnya yang bermanfaat untuk kesehatan, bagian akar pohon mengkudu juga ternyata bermanfaat. Akar dari tumbuhan yang menghasilkan buah dengan bau kurang sedap ini dapat digunakan sebagai pewarna alami. Warna yang dihasilkan, yaitu warna merah kecokelatan.
- Pinang
Pinang merupakan sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia, dan Afrika bagian timur. Pinang ini memiliki nama ilmiah Areca catechu L. Pinang biasanya digunakan sebagai bahan tambahan untuk Tradisi Nginang. Buah pinang sendiri akan menghasilkan warna oranye.
- Secang
Secang yang memiliki nama ilmiah Caesalpinia sappan L. ini merupakan tanaman yang tumbuh di tempat terbuka. Tanaman ini biasanya dijadikan minuman serta obat herbal. Bagian yang digunakan sebagai penghasil warna alami yaitu kulit dari kayunya. Kulit kayu secang ini akan menghasilkan warna merah.
- Loba
Pohon ini merupakan tanaman endemik di Nusa Tenggara Timur. Nama ilmiah pohon loba adalah Symplocos sp. Loba menghasilkan warna kuning, terutama daun, kulit kayu, dan akarnya. Tanaman ini lebih banyak digunakan sebagai penguat warna alami.