Pertanianku — Ubi jalar varietas Beta 1 berhasil diekspor ke Cina untuk pertama kalinya oleh CV Arindo Makmur pada Sabtu (6/3). Kepala Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi (Balitkabi), Titik Sundari menjelaskan bahwa CV Arindo Makmur sudah bermitra dengan Balitkabi untuk mengembangkan ubi jalar Beta 1 berstandar ekspor.
“Karena syarat ubi jalar yang diekspor harus memiliki kandungan betakaroten tinggi, maka saya rekomendasikan untuk menanam ubi jalar varietas Beta 1,” ujar Titik seperti dilansir dari laman litbang.pertanian.go.id.
Ashat Arifin, Direktur CV Arindo Makmur menjelaskan permintaan dari negeri tirai bambu tersebut cukup tinggi. Ubi jalar dipakai sebagai bahan baku tepung, campuran roti, olahan pasta, keju, dan steak. Volume ubi jalar yang diekspor pertama kali masih belum memenuhi seluruh permintaan yang ada.
“Diekspor perdana ini kami baru bisa memenuhi sebanyak 24 ton dari target sebanyak 40 ton. Untuk berikutnya, intensitasnya ekspor akan terus ditingkatkan. Tingginya permintaan akan ubi jalar tersebut karena dianggap sebagai sumber pangan sehat dan menyehatkan, salah satunya untuk kesehatan mata,” papar Ashat.
CV Arindo Makmur mengekspor ubi jalar yang sudah sesuai dengan kriteria yang diajukan oleh eksportir.
“Ubi jalar varietas Beta 1 yang banyak diminati oleh pasar ekpsor, ubi jalar ini memiliki keunggulan, yaitu kandungan betakaroten yang tinggi, bahkan hampir sama dengan wortel,” kata Ashat.
Selama ini CV Arindo Makmur bekerja sama dengan komunitas-komunitas petani ubi jalar yang berada di Malang untuk memenuhi seluruh permintaan konsumen.
Selain varietas Beta 1, ubi jalar varietas Antin 2 juga sudah mulai dilirik negara luar, seperti Thailand. Rencananya, varietas Antin 2 akan diekspor pada periode berikutnya. Untuk memenuhi seluruh permintaan dari negara eksportir, CV Arindo Makmur akan memperluas areal pertanaman di Jawa Barat agar jumlah produksinya terus meningkat.