Pertanianku — Ubur-ubur abadi atau Turritopsis nutricula merupakan biota laut yang sudah terbukti tidak dapat mengalami penuaan secara biologis. Biota ini dapat melakukan peremajaan kembali terhadap sel-sel di dalam tubuhnya, proses tersebut diawali dari rusaknya tentakel dan permukaan kulit. Hal tersebut telah terbukti dari penelitian yang melibatkan 4.000 ekor ubur-ubur T. nutricula.

Tidak seperti namanya, ubur-ubur abadi ini tetap bisa mati seperti makhluk hidup umumnya. Hal yang dapat menyebabkan ubur-ubur abadi ini mati adalah dimangsa predator atau makhluk hidup yang lebih besar darinya. Kematian juga bisa menimpa biota ini karena serangan penyakit saat biota masih dalam bentuk polip. Sementara itu, ubur-ubur tetap dapat bertahan meski terluka berat, kelaparan, atau mendapatkan tekanan dari lingkungan.
Ubur-ubur ini ditemukan di Laut Mediterania pada 1883. Jika ubur-ubur abadi ini merasa terancam karena terluka atau kelaparan, biota akan menempelkan dirinya pada permukaan di air laut yang hangat. Selanjutnya, biota akan mengonversi atau mengubah tubuhnya menjadi gumpalan. Pada saat itu sel-sel di dalam tubuhnya sedang mengalami transdiferensiasi, yaitu sel-sel dasarnya berubah menjadi berbagai jenis sel.
Sel otot dapat berubah menjadi sprem atau telur dan sel saraf dapat berubah menjadi sel-sel otot. Sel-sel tersebut akan berubah menjadi polip yang merupakan fase awal kehidupan ubur-ubur dan siklus hidup biota ini akan terus berlangsung seperti itu.
Ubur-ubur jenis ini sangat senang dengan permukaan yang hangat. Oleh karena itu, biota ini sering ditemukan menempel pada kapal-kapal yang berlayar sehingga penyebaran ubur-ubur terjadi begitu luas. Ubur-ubur juga kerap ditemukan berkembang di lambung kapal.
Namun, saat ini biota tersebut sudah bisa beradaptasi pada lingkungan baru seperti di perairan tropis dan daerah beriklim sedang.
Ukuran ubur-ubur abadi ini terbilang sangat kecil, bahkan ukurannya lebih kecil daripada kelingking manusia. Biota ini memiliki dua wujud, yakni polip dan medusa. Faktanya, biota ini dapat berubah-ubah bentuk antara kedua wujud tersebut. Ubur-ubur muda tidak memiliki banyak tentakel, tetapi setelah dewasa dan matang, jumlah tentakelnya meningkat menjadi 80—90 buah.