Pertanianku — Penggunaan pestisida kimiawi secara terus-menerus dapat mengakibatkan kerusakan tanah bahkan lingkungan. Namun, Jepang menggunakan metode unik untuk menciptakan pertanian ramah lingkungan. Metode tersebut adalah penggunaan pestisida padi yang digantikan oleh bebek.
Dilihat dari video World Economic Forum, petani di Jepang kabarnya mengganti peran pestisida dengan bebek sebagai pembasmi hama. Ada jenis bebek khusus yang dilepas ke area sawah.
Bebek-bebek ini akan melahap serangga dan biji gulma yang mereka temui. Bahkan, benih gulma juga mereka makan sehingga mengurangi kehadiran gulma ke depannya.
Penerapan metode ini bahkan juga berdampak positif untuk padi yang tengah ditanam. Padi ini kabarnya lebih tahan terhadap badai dan cuaca ekstrem.
Satu-satunya kendala dalam metode pertanian bebek adalah ketika bebek-bebek itu sudah mulai gemuk. Bebek bisa saja menginjak dan merusak padi sehingga dibutuhkan kehadiran bebek baru setiap tahun.
Melansir The Guardian, salah satu petani yang menerapkan metode pertanian bebek adalah Takao Furuno di Desa Keisen, Pulau Kyushu, Jepang. Furuno bisa memangkas biaya pertanian dan meningkatkan hasil akhirnya 3 kali lipat daripada petani lain yang menggunakan pupuk kimia. Furuno bahkan menjual bebek itu.
Menurut Furuno kehadiran bebek di sawah mampu mengoksidasi air dan mengaduk tanah dengan alami. Kotoran bebek juga bersifat sebagai pupuk alami yang menyuburkan padi. Tak heran, pertanian dengan bebek ini juga dicontoh banyak negara lain seperti Korea Selatan, Cina, Thailand, dan Iran.