Pertanianku — Saat ini, ilmu pengetahuan semakin berkembang dan banyak misteri alam yang mulai terkuak. Salah satunya, yaitu temuan terbaru oleh para ilmuwan mengenai jawaban mengapa kotoran satwa wombat memiliki bentuk tidak wajar, yakni kubus bukan bulat, cari atau acak.
Mengutip Mongabay, wombat adalah satwa marsupial atau hewan berkantung, asal Australia. Tubuhnya unik, dengan empat kaki dan ekor pendek, gigi depan mirip hewan pengerat yang bisa menggali tanah bersama cakar kuatnya.
Wombat termasuk keluarga Vombatidae dan banyak ditemukan di hutan, pegunungan, heathland selatan-timur Australia dan Tasmania. Yang sejak lama menarik perhatian adalah bentuk kotorannya kubus atau kotak, meski memiliki anus yang mirip mamalia lainnya. Kotoran tersebut tak mudah menggelinding. Para ilmuwan telah lama terkesima bagaimana wombat mengeluarkan bentuk kubus pada kotorannya.
Setelah meneliti saluran pencernaan seekor individu wombat yang mati kecelakaan lalu lintas di Tasmania, Australia, ilmuwan yang dipimpin Patricia Yang dari Georgia Institute of Technology, belum lama ini menemukan sistem pencernaan yang mengarah pada proses aneh. Mereka kemudian mempresentasikan temuannya pada acara tahunan ke-71 American Physical Society Division of Fluid Dynamics di Atlanta, Georgia, sebagaimana dilansir dari Gizmodo.
Proses metabolisme wombat sangat lambat sehingga makanan yang masuk ke tubuh akan dicerna selama 14—18 hari. Akibatnya, usus wombat membengkak karena kotorannya yang besar.
Tim peneliti menirukan proses metabolisme ini dengan memasukkan balon ke usus wombat dan menggelembungkannya. Mereka melakukan ini untuk mengamati kontur dan fleksibilitas sistem pencernaannya.
Dari proses ini diketahui bahwa ujung saluran pencernaannya melar secara tidak proporsional di beberapa tempat dan kaku di bagian lain. Dari situ, kotorannya terbentuk dan memadat menggunakan elastisitas dinding usus yang miring di 8 persen terakhir saluran pencernaan.
Bentuk kotak ini menjadi penting bagi wombat untuk memastikan bahwa kotorannya tidak menggelinding, berpindah tempat. Adanya kotoran mengindikasikan area tertentu adalah daerah kekuasaannya. Wombat sering menumpuk kotorannya hingga tinggi, sebagai bentuk berkomunikasi dengan kawanannya, atau menarik perhatian sesamanya.