Pertanianku – Kroto merupakan salah satu pakan favorit yang banyak diberikan pada burung kicau ataupun ikan. Oleh karena itu, wajar jika banyak orang membutuhkannya. Pada awalnya, kroto didapatkan dengan cara mencarinya di pepohonan. Namun, saat ini kroto banyak diternakkan masyarakat. Bahkan, banyak orang sukses beternak kroto.
Profit yang bisa Anda dapatkan dari beternak kroto sangatlah banyak. Bisnis beternak kroto banyak diminati karena untuk membudidayakannya Anda tidak membutuhkan lahan yang luas dan tidak memerlukan biaya yang besar.
Peralatan yang dibutuhkan pun cukup mudah didapatkan seperti toples, tempat makan, dan tempat minum.
Langkah pertama untuk memulai ternak kroto bisa dimulai dengan membuat rak. Rak yang dibutuhkan pun cukup sederhana. Yang terpenting bisa digunakan untuk meletakkan toples berisi kroto. Dalam tiap rak bisa diisi hingga belasan toples bila memang rak sengaja dibuat panjang atau lebar.
Usahakan dalam membuat rak yang bisa disusun hingga beberapa tingkat agar lebih memaksimalkan jumlah toples yang akan diletakkan. Namun, yang terpenting adalah menjaga jarak antara rak satu dan yang lainnya.
Rak bisa dibuat dari kayu, besi, atau kalau mau mudah bisa pakai pipa paralon. Ukuran bisa disesuaikan dengan lahan yang ada. Yang penting sebelum dibuat baiknya sudah memiliki gambaran luas lahan yang akan digunakan sebagai tempat budidaya.
Pada umumnya rak yang digunakan untuk kroto dibuat dengan ukuran tinggi 1,5 meter, panjang 2 meter, dan lebar 0,5 meter. Sementara itu, jarak antar-rak biasanya 40 cm dengan asumsi toples yang digunakan tingginya 30 cm. Karena bebannya tidak berat, untuk alas bisa menggunakan triplek.
Agar semut tidak berkeliaran kemana-mana, baiknya tiap kaki rak direndam dalam wadah yang diisi oli. Dengan demikian, dipastikan semut tidak akan berkurang.
Rumah semut rangrang paling banyak adalah toples yang bagian tutupnya diberi lubang untuk sirkulasi udara. Ada juga yang menggunakan pipa tapi dirasa kurang efektif. Selain itu, lubang tersebut juga digunakan untuk sarana keluar masuk makanan dan minuman.
Ada baiknya untuk semut rangrang yang baru dipindahkan dari alam liar ke dalam toples dilakukan proses adaptasi. Caranya, tutup lubang toples selama 1—2 jam. Tujuannya, agar semut rangrang tersebut bisa beradaptasi lebih cepat dalam lingkungan baru.
Pada beternak kroto terdapat dua teknik pemberian pakan. Pertama, dengan menyediakan pakan di luar toples dengan menggunakan nampan. Semut akan membawa pakan untuk dibawa ke dalam toples. Keuntungan pakan diletakkan di nampan adalah semut bisa menyesuaikan kebutuhan pakannya sehingga tidak terjadi penumpukan di toples. Anda juga perlu menjaga nampan tidak sampai kosong dan harus selalu dibersihkan. Semut sama halnya seperti binatang yang lain, apabila kelaparan akan berusaha mencari makan ke luar rak.
Kedua, memberikan pakan dengan memasukkannya ke toples. Penting untuk diperhatikan kalau memasukkan pakan ke toples secukupnya saja. Jangan berlebihan karena akan memberikan dampak buruk kepada koloni yang ada di dalamnya.
Kroto ini bisa dipanen setelah ada telur yang cukup banyak dengan waktu yang relatif berbeda. Ini karena tiap koloni memiliki kapasitas produksi yang berbeda pula.
Bagi Anda peternak kroto pemula, seringkali bingung cara mengambil kroto di antara ratusan atau mungkin ribuan rangrang. Agar selamat dari gigitan mereka, sebaiknya Anda menyiapkan sarung tangan karet, dan ember 2 buah untuk memisahkan antara kroto dan rangrang. Agar semut rangrang tidak pergi kemana-mana, baiknya ember tersebut dilumuri dengan tepung tapioka.