Upaya Pemerintah Mengurangi Impor Jagung

Pertanianku — Belum lama ini Presiden Joko Widodo bersama petani di Kampung Camba Jawa, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, menanam varietas jagung Nasa 29. Penanaman yang dilakukan di areal seluas 1.000 hektare diharapkan mampu memenuhi kebutuhan jagung secara nasional sehingga impor jagung bisa dikurangi.

impor jagung
foto: Pertanianku

“Kekurangan stok jagung secara nasional dapat segera kita tutup dan tidak usah impor lagi,” ujar Presiden Jokowi seperti dilansir dari laman Indonesia.go.id.

Dari penanaman tersebut diharapkan tiap hektarenya bisa menghasilkan 6–7 ton jagung. Secara keseluruhan, Provinsi Sulawesi Selatan diperkirakan mampu memproduksi jagung hingga 1,8 juta ton.

Pada awal 2021, pemerintah melalui Kementerian Pertanian, terus memastikan ketersediaan komoditas pangan agar mencukupi kebutuhan nasional. Salah satu bahan pangan yang terus digenjot adalah jagung. Pasokan jagung yang digunakan sebagai pakan ternak harus dipastikan aman, bahkan mencapai surplus untuk ekspor.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, mengungkapkan, beberapa sentra jagung sudah mencapai target produktivitas, yaitu 8 hingga 9 ton per hektare.

Kementerian Pertanian telah menggagas Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi (ProPaktani) untuk meningkatkan produksi dan ekspor tanaman pangan.

Berdasarkan laporan prognosa penghitungan Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kementan, luas tanaman jagung nasional pada Oktober 2019 sampai September 2020 mencapai 5,5 juta hektare. Sementara itu, luas panen jagung nasional Januari–Desember 2020 mencapai 5,16 juta hektare.

Menurut data Pusdatin Kementan, ada 10 provinsi penghasil jagung tertinggi dengan kadar air 15 persen selama Januari–Desember 2020. Provinsi-provinsi tersebut adalah Jawa Timur dengan hasil produksi sebanyak 5,37 juta ton jagung. Provinsi selanjutnya adalah Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan terakhir Sumatera Selatan.

Mentan Syahrul memperkirakan produksi jagung nasional pada 2021 overstock mencapai 2,85 juta ton. Berdasarkan data prognosa Kementan dan BPS, luas panen jagung nasional Januari–Desember 2021 mencapai 4,15 juta hektare. Produksi bersih dari luas lahan tersebut mencapai 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen. Sementara itu, kebutuhan jagung sebagai pakan ternak, konsumsi, dan industri pangan sebesar 14,37 ton.