Usaha Budidaya Rumput Laut Metode rakit

Pertanianku – Berdasarkan data statistik perikanan budi daya di Indonesia tahun 2012, sekitar 70% produksi perikanan adalah rumput laut, 30% sisanya adalah ikan dan udang. Contohnya, potensi area rumput laut di Kabupaten Lombok Timur mencapai 2.000 ha, tetapi baru dimanfaatkan seluas 232,58 ha. Jika melihat perbandingan tersebut, peluang pengembangannya masih sangat besar.

Budidaya Rumput Laut Metode rakit

Begitu pula potensi untuk budi daya laut di Lombok Tengah seluas 2.255 ha yang baru dimanfaatkan seluas 53,34 ha atau 1,6%. Pemanfaatan potensi tersebut didominasi oleh pengembangan budi daya rumput laut yang diusahakan secara tradisional, yaitu seluas 53,2 ha atau 6,37% dari luas potensi budi daya rumput laut sebesar 835 ha dengan jumlah produksi sebesar 27.000 ton.

A. Peluang Usaha

Rumput laut merupakan sumber penghasil agar-agar, alginat, dan karaginan yang bermanfaat untuk industri makanan, kosmetik, farmasi, kertas, pasta, dan fotografi. Eucheuma adalah salah satu jenis rumput laut yang mengandung karaginan dan telah banyak dibudidayakan dengan baik.

B. Memulai usaha

Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memulai usaha budi daya rumput laut.

  • Carilah lokasi yang cocok secara teknis. Lokasi yang cocok untuk budi daya rumput laut adalah di pantai. Air laut sebaiknya bersalinitas 28—35 ppt; suhu 20—28o C; pH 7,3—8,2; dan kecepatan arus 20—40 cm/detik. Adapun dasar perairan berupa campuran pecahan karang dan pasir.
  • Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti salinometer, termometer, pH meter, dan tes kit kualitas air.
  • Media budi daya dapat berupa rakit. Ikat atau patok media budi daya agar tidak hanyut. Media dibuat dari bambu/kayu dengan tali sebagai tempat mengikat rumput laut. Setiap titik ikatan diikatkan 100 g bibit rumput laut.
  • Siapkan bibit rumput laut yang berkualitas baik.
  • Ikat potongan bibit dengan tali pada media budi daya. Beri jarak secukupnya tidak kurang dari 25 cm untuk memberi ruang pertumbuhan rumput laut.
  • Lakukan perawatan untuk mengamati pertumbuhan dan kondisi ikatan rumput laut.
  • Panen rumput laut dilakukan setelah 45 hari penanaman.

C. Kendala

  • Sering terjadi serangan penyakit putih talus.
  • Harga tergantung mutu produk, kandungan alginat, atau karaginan.
  • Pemilihan lokasi mempengaruhi hasil yang dapat dipanen.

D. STRATEGI

  • Pilih lokasi yang cocok untuk budi daya rumput laut.
  • Gunakan bibit rumput laut yang kualitasnya terjamin.
  • Cari informasi tentang budi daya rumput laut di sentra produksinya, seperti Kepulauan Riau; Lampung; Bali; Sulawesi; Jepara (Jawa Tengah); dan Situbondo (Jawa Timur) sebagai bahan perbandingan.

 

Sumber: Buku 33 Bisnis Perikanan