Usaha Gurami, Hemat Lahan dan Air

Pertanianku – Gurami, atau ada pula sebagian orang menyebutnya gurame, sangat mudah ditemukan bila kita berkunjung ke restoran yang memiliki menu berbahan ikan, khususnya restoran sunda. Gurami juga sering dijumpai sebagai andalan hidangan beberapa kalangan yang mengadakan pesta resepsi, terutama pernikahan. Hal itu karena gurami mempunyai daging yang tebal sehingga dapat tampil menarik jika dihidangkan di atas meja.

Proses Pemijahan Gurami

Bisnis gurami termasuk bisnis perikanan yang dapat diandalkan sebagai sumber penghasilan bagi para pelaku bisnis. Selain itu, membudidayakan gurami termasuk dalam bisnis yang efisien, mengingat biaya operasional atau harga pokok produksi yang dibutuhkan relatif rendah, penanganan yang mudah, serta tidak terlalu membutuhkan perhatian yang sangat ketat dalam hal pakan, seperti pada bisnis pembesaran lele misalnya.

Pasar gurami yang selalu tersedia membuat prospek usaha ini juga menjadi tinggi (jumlah pasokan selalu di bawah permintaan), harga yang relatif tinggi dan dukungan teknologi yang ada, serta hemat akan kebutuhan lahan dan air, membuat budi daya gurami layak dijagokan  sebagai bisnis yang menjanjikan. Bisnis ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk membantu masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan protein secara mandiri, di samping mendapatkan penghasilan sampingan yang layak dan memadai.

Secara biologi, gurami digolongkan ke dalam ikan dataran rendah. Habitat alami gurami adalah sungai, rawa, dan danau. Suhu air optimal untuk kehidupannya antara 27—300 C dengan pH 7—8. Gurami mampu hidup dengan kondisi kualitas air yang rendah kandungan oksigen terlarutnya. Hal itu disebabkan adanya alat pernapasan tambahan yang ada pada gurami sehingga memungkinkannya mengambil oksigen bebas dari udara. Dari sifatnya, ikan ini lebih menyukai air yang tenang (stagnan). Selain itu, gurami juga lebih mudah beradaptasi dengan pakan tambahan dan termasuk golongan pemakan segala (omnivora).

Gurami merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memungkinkan dan berpeluang besar untuk diusahakan  sebagai alternatif optimalisasi pemanfaatan lahan. Dengan kata lain, gurami termasuk komoditas perikanan yang dapat dibudidayakan pada lahan yang tidak terlalu luas dengan kebutuhan air yang tidak terlalu banyak (lahan sempit dan hemat air). Dewasa ini, keterbatasan lahan dan air menjadi salah satu kendala dalam pengembangan usaha di bidang agribisnis. Pada umumnya, lahan-lahan potensial yang dapat dimanfaatkan untuk usaha agribisnis telah berubah peruntukannya menjadi pemukiman ataupun kegiatan bisnis lainnya sehingga dapat dikatakan lahan-lahan untuk agribisnis sudah banyak berkurang, terutama bidang perikanan.

 

Sumber: Buku Usaha Pembenihan Gurami