Usir Lalat Buah dengan Asap Cair Tempurung Kelapa

PertaniankuLalat buah menjadi hama yang paling menyebalkan untuk petani buah dan petani sayuran seperti cabai. Hama ini sangat sulit dikendalikan, tiba-tiba sudah menyerang tanaman dengan menyuntikkan telurnya ke dalam buah tanaman. Perkembangannya yang cepat bisa membuat jumlahnya semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

lalat buah
foto: Pixabay

Telur hama yang berada di dalam buah cabai akan menetas menjadi larva. Setelah dewasa, larva tersebut akan keluar dari buah dan masuk ke tanah untuk berubah menjadi lalat buah. Selanjutnya, lalat buah tersebut akan kembali menyerang tanaman lain yang masih sehat. Selama ada buah di daerah tersebut, peluang serangan lalat buah akan tetap ada.

Lalat buah bisa menyebabkan kerugian yang cukup berarti karena buah yang diserang busuk dan tidak bisa dijual. Petani biasanya akan membungkus buah untuk melindungi buah tersebut dari serangan lalat. Cara lain yang sering dilakukan adalah alat perangkap yang diletakkan di tengah kebun untuk mengendalikan jumlah populasi lalat di kebun.

Buah yang sudah terserang lalat akan memiliki bercak hitam, lalu membusuk dan berlubang. Tanaman yang sangat rentan diserang hama adalah mangga, nangka, rambutan, melon, semangka, jeruk, pisak, jambu, dan cabai.

Sebenarnya, masih ada cara lain untuk mengatasi hama lalat buah yang jarang digunakan oleh petani, yaitu menggunakan asap cair dari batok kelapa.

Asap cair merupakan hasil dari kondensasi atau pengembunan hasil pembakaran tempurung kelapa yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pembakaran tempurung kelapa akan mengeluarkan asap cair kental seperti kecap.

Asap cair yang dihasilkan dari pembakaran terbagi menjadi 3 kategori. Salah satunya, kategori yang bisa digunakan untuk mengawetkan makanan. Asap cair tersebut mengandung senyawa fenol dengan aroma sangat khas. Aroma asap cair tersebut bisa digunakan untuk mengusir lalat dari kebun.

Cara penggunaannya sangat mudah, Anda hanya perlu mempersiapkan botol bekas air mineral. Potong pada kedua sisi bagian botol dengan gunting atau pisau. Masukkan kain kasa dengan posisi menggantung di dalam botol. Hal tersebut bertujuan memancing asap cair naik ke atas mengikuti kain kasa sehingga lebih mudah menguap terkena angin.

Pasang alat tersebut di dekat tanaman. Amati perkembangannya, jika kandungan asapnya sudah berkurang banyak, segera isi kembali.