Pertanianku — Bertanam cabai unggul Gada F1 terbilang menjanjikan, mengingat harga cabai yang sedang tinggi akhir-akhir ini. Memilih waktu tanam juga tak kalah penting karena untuk memastikan waktu panen cabai, harganya sedang tidak jatuh. Varietas yang satu ini tergolong dalam cabai besar yang banyak dicari konsumen.
Gada F1 adalah cabai besar hibrida. Varietas ini dikembangkan sebagai cabai yang bisa ditanam di dataran rendah. Keunggulan tanaman cabai Gada F1 adalah memiliki vigor bagus dan bertajuk padat.
Karakteristik tanaman cabai Gada F1 adalah memiliki tinggi tanaman kurang lebih 80 cm. Panen pertama cabai yang memiliki tingkat kepedasan yang cukup tinggi ini adalah 80 hari setelah masa tanam. Produktivitas cabai Gada F1 bisa mencapai 1—1,5 kilogram per tanaman tiap satu kali masa tanam.
Ukuran buah yang dihasilkan oleh cabai unggul Gada F1 adalah 7 cm × 1,7 cm. Satu kilogram cabai jenis ini bisa terdiri atas 70—80 buah. Buahnya bisa ditandai dari warna yang hijau terang hingga merah cerah ketika sudah matang. Kulit buah cabai ini berlekuk. Permukaan kulit sedikit mengilat.
Merupakan salah satu varietas cabai unggul, Gada F1 memiliki beberapa kelebihan. Pertama, tanaman cabai ini tahan terhadap layu yang diakibatkan oleh bakteri. Kedua, tanaman cabai ini termasuk genjah atau masa pembuahannya cepat, yakni selama 80 hari setelah tanam.
Ketiga, cabai ini juga bisa disimpan dalam waktu yang lama setelah dipanen. Umumnya, cabai hanya bisa disimpan di suhu ruang setelah panen hanya 1—2 hari. Namun, cabai Gada F1 bisa disimpan selama 4—6 hari.
Keunggulan lainnya adalah produktivitas yang tinggi. Selain itu, ukuran buah periode panen pertama juga sama besar dengan panen kedua. Buah cabai juga banyak diminati, salah satunya oleh industri olahan. Cabai varietas Gada F1 banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan saus.
Di Indonesia, budidaya cabai unggul Gada F1 banyak dilakukan di daerah Tapal Kuda, Jawa Timur. Daerah ini meliputi Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, hingga Banyuwangi.