Pertanianku — Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang kaya nutrisi, seperti lemak 40,50 persen, protein 27 persen, karbohidrat, dan vitamin (A, B, C, D, E, dan K). Pemanfaatan kacang tanah pada industri pangan terbilang tinggi. Namun, produksi kacang tanah di beberapa daerah masih terbilang rendah. Salah satu solusi untuk permasalahan ini ialah varietas kacang tanah yang unggul.

Salah satu hambatan dari produksi adalah kendala biotik yang disebabkan oleh serangan penyakit. Itu sebabnya penggunaan varietas kacang tanah yang tahan penyakit menjadi hal penting untuk mendongkrak produksi kacang tanah. Berikut ini beberapa varietas kacang tanah tahan penyakit dan unggul.
Varietas unggul baru Hypoma 3
Varietas unggul baru Hypoma 3 dilepas pada 2018 lalu. Varietas ini memiliki potensi hasil sebanyak 5,9 ton/hektare, dengan rata-rata 4,8 ton/hektare dan berat 100 biji sekitar 521 gram. Tanaman varietas ini dapat tumbuh hingga setinggi 40—54 cm pada lingkungan yang subur. Sementara itu, jika ditanam di musim hujan, tanaman bisa tumbuh hingga mencapai 85—92 cm.
Hypoma 3 tahan terhadap penyakit layu bakteri, penyakit karat daun dan bercak daun, serta toleran terhadap lahan vertisol. Varietas ini mampu beradaptasi di berbagai jenis tanah dengan kisaran pH 5—7. Kandungan protein di dalam kacang tanah Hypoma 3 mencapai 27,9 persen, kadar lemak 47,9 persen, serta kadar lemak esensial (oleat 41,57 persen dan linoleat 35,93 persen).
Varietas unggul baru Katana 1
Varietas unggul baru Katana 1 dilepas pada 2018 lalu dengan potensi hasil yang mencapai 4,8 ton/hektare polong kering dan rata-rata hasil 3,5 ton/hektare, serta berat 100 biji mencapai 4,5 gram. Kacang tanah Katana 1 tahan terhadap penyakit layu bakteri serta agak tahan dari penyakit karat dan bercak daun.
Kadar protein kacang tanah Katana 1 sebesar 26,9 persen, kandungan lemak 48,9 persen, dan memiliki asam lemak. Katana 1 dapat beradaptasi dengan baik di lahan sawah dan lahan tegalan.
Varietas unggul baru Katana 2
Varietas unggul baru Katana 2 dilepas pada tahun yang sama seperti Katana 1, yakni 2018. Varietas ini dapat menghasilkan 4,7 ton/hektare polong kering dengan rata-rata hasil 3,44 ton/hektare dan berat 100 biji kurang lebih 45,5 gram. Katana 2 tahan terhadap penyakit layu bakteri dan agak tahan terhadap penyakit karat serta bercak daun.
Katana 2 mengandung protein sebanyak 25,1 persen dan lemak 46,9 persen. Kacang tanah Katana 2 dapat beradaptasi di lahan sawah ataupun tegalan.
Varietas unggul baru Hypoma 4
Varietas unggul baru Hypoma 4 dilepas pada 2020 dengan potensi hasil mencapai 5,31 ton/hektare polong kering, rata-rata hasil sekitar 4,44 ton/hektare dan bobot 100 biji sekitar 57,6 gram. Hypoma 4 tahan terhadap penyakit layu bakteri dan agak tahan terhadap penyakit karat daun serta penyakit bercak daun.
Kacang tanah Hypoma 4 mengandung protein sebanyak 22,5 persen dan lemak 48,58 persen. Varietas ini bisa ditanam di lahan sawah dan lahan kering bukan lahan masam/salin.