Varietas Kedelai yang Cocok untuk Lahan Masam

Pertanianku — Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menciptakan varietas unggul baru (VUB) kacang kedelai yang bisa ditanam di lahan masam. Varietas tersebut sudah dirilis melalui Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 719/HK.540/C/04/2020 dan Nomor 720/HK.540/C/04/20202. Varietas kedelai tersebut adalah Demas 2 dan Demas 3.

varietas kedelai
foto: Pertanianku

Kedelai merupakan salah satu kacang sayur dengan permintaan yang cukup tinggi. Hal ini karena perubahan tren pola hidup. Banyak orang sudah mulai mencari sumber protein nabati melalui kacang-kacangan.

Selain itu, kedelai memang sudah dari dulu digunakan sebagai campuran masakan Indonesia. Tak heran, permintaannya setiap tahun terus mengalami kenaikan. Kedelai sering diolah menjadi tempe atau tauco, makanan olahan khas Indonesia. Penanaman kedelai di lahan yang masam sangat berguna untuk menambah persediaan kacang kedelai nasional.

Kedua varietas tersebut merupakan perbaikan dari varietas sebelumnya, yaitu Demas 1. Varietas Demas 2 dihasilkan dari proses persilangan antara G511H dengan Anjasmoro. Sementara itu, varietas kedelai Demas 3 dihasilkan dari tetua G511H dan Anjasmoro yang sudah dilakukan silang balik dua kali dengan tetua G511H. Hasil perkawinan silang tersebut menghasilkan kedelai yang dapat tumbuh di lahan kering masam seperti di Lampung dan Kalimantan Selatan.

Varietas Demas 2 dapat menghasilkan panen sekitar 2,79 ton/hektare. Jumlah tersebut lebih tinggi 19 persen dibandingkan hasil panen Demas 1 atau lebih besar 25 persen dibandingkan Anjasmoro.

Biji kedelai Demas 2 dan Demas 3 terbilang cukup besar, sekitar 14,99 gram/100 biji. Demas 3 terbilang lebih genjah dibandingkan Demas 2 karena sudah dapat dipanen setelah berumur 76 hari, sedangkan Demas 2 baru bisa dipanen setelah 77 hari.

Kedelai Demas 2 mengandung protein sebesar 37,55 persen dan lemak sekitar 19,72 persen.  Adapun kedelai Demas 3 mengandung protein sebesar 37,20 persen dan lemak sekitar 17,71 persen.

Sayangnya, Demas 2 sangat rentan mengalami pecah polong dan peka terhadap penyakit virus daun. Berbeda dengan Demas 2, Demas 3 justru tahan terhadap pecah polong sehingga kedelai bisa mengalami penundaan panen selama 10 hari.