Pertanianku — Belum lama ini, mencuat kasus seorang anak yang keracunan karena menggigit daun tanaman hias. Setelah ditelusuri, ternyata jenis tanaman hias ini cukup banyak ditanam di Indonesia. Diffenbachia adalah jenis tanaman yang dimaksud. Tanaman hias ini pasti pernah Anda lihat menghiasi sudut ruangan di banyak lokasi.
Populer ditanam sebagai tanaman hias pekarangan, Diffenbachia juga banyak dijumpai digunakan sebagai penghias sudut ruangan. Tanaman hias yang satu ini dikenal dari bentuk tajuk dan warna daunnya yang memanjakan mata.
Bagian daun Diffenbachia berwarna hijau dengan bercak-bercak berwarna lebih muda, mulai hijau muda hingga kekuningan. Jika diletakkan di ruangan terutup atau di bawah naungan, warna daun Diffenbachia akan menjadi lebih gelap. Dan, jika tumbuh dengan asupan sinar matahari yang mencukupi, daunnya akan berwarna lebih cerah.
Nama yang biasa disematkan untuk tumbuhan famili Araceae ini adalah daun bahagia atau bunga bahagia. Tanaman hias ini dijual bebas mulai dari toko tanaman hias, penjual tanaman hias keliling, hingga bisa dipesan secara online.
Tanaman hias yang satu ini pun dikenal tak “rewel”. Sebagai tanaman hias, Diffenbachia cukup mudah dalam perawatannya. Begitu pula jika ingin melakukan perbanyakan untuk menambah populasi Diffenbachia, cara yang digunakan cukup mudah.
Penyebab keracunan yang menimpa seorang anak belum lama ini, tak lain tak bukan adalah getah daun Diffenbachia. Kasus anak yang menggigit getah daun ini pun sempat menuai kontroversi. Sebab, sudah lama dikenal jika tanaman hias yang satu ini mengandung kalsium oksalat pada getahnya.
Kandungan kalsium oksalat dalam getah ini berbentuk jarum di dalam sel. Dengan begitu, bila terkena organ tubuh seperti lidah, akan menyebabkan gatal-gatal. Selain itu, gejala lain yang mungkin ditimbulkan adalah kejang pada bibir dan lidah.
Meskipun demikian, gejala ini tidaklah menimbulkan bahaya yang fatal. Dalam waktu singkat, gejala bisa hilang dan korban pun bisa pulih kembali. Hanya saja, korban akan merasa syok.
Sangat jarang terjadi kejadian ini menimbulkan korban fatal hingga kematian. Namun, hal tersebut bukan berarti tidak mungkin. Bahaya fatal ini terutama bisa menimpa anak-anak dan hewan peliharaan. Gejala yang bisa ditimbulkan antara lain mati rasa intens, iritasi mulut, air liur berlebihan, dan terjadi pembengkakan.