Pertanianku — Selama ini Anda mungkin hanya tahu rumput laut yang diolah sebagai sup atau sajian rumput laut kering. Namun, pernahkah Anda mencoba yoghurt rumput laut? Seperti apa bentuk dan rasanya?
Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai jual rumput laut adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai bentuk hidangan pangan dengan teknologi tepat guna sehingga dapat diaplikasikan pada masyarakat.
Melansir Jitu News, Balai Besar Pengembangan dan Pengendalian Hasil Perikanan (BBP2HP) telah berhasil melakukan inovasi teknologi dengan bahan baku rumput laut. Salah satunya adalah yoghurt rumput laut.
Yoghurt merupakan salah satu olahan susu melalui proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme baik, yaitu bakteri asam laktat. Yoghurt dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang sensitif terhadap susu, dapat menghambat kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat yoghurt rumput laut di antaranya:
- Susu segar UHT sebanyak 500 ml
- Bibit bakteri Lactobacillus sebanyak 2 gram
- Rumput laut secukupnya
- Perisa buah-buahan asli secukupnya
- Pewarna secukupnya
Sementara, peralatan yang digunakan sebagai berikut:
- Yoghurt maker
- Kompor
- Panci perebus
- Pengaduk
- Gelas ukur
Proses pengolahan:
- Masak susu UHT hingga hangat atau hampir mendidih, kemudian diamkan hingga agak dingin.
- Masukkan bibit bakteri Lactobacillus, kemudian aduk hingga homogen.
- Masukkan larutan tersebut ke yoghurt maker, atur waktu 9—10 jam.
- Campurkan rumput laut, perisa buah, dan pewarna secukupnya.
- Kemas dalam botol atau plastik, dan yoghurt rumput laut pun siap disajikan.
Menurut hasil uji analisis yang dilakukan BBP2HP, yoghurt rumput laut yang diproduksi memiliki kandungan air sebanyak 88,27%, kandungan abu 4,77%, lemak 3,82%, protein 2,65%, total asam laktat 0,53 gram/100 gram, dan viskositas 295 cp.
