Pertanianku — Biaya menanam cabai sebenarnya dapat diatur seefisien mungkin dengan berbagai cara, salah satunya dengan menetapkan waktu tanam cabai yang tepat. Biaya operasional yang efisien dapat membuat penghasilan yang Anda dapatkan lebih maksimal dan tentu saja ini merupakan dambaan bagi para petani cabai.
Ketepatan waktu tanam menjadi salah satu kunci sukses dalam menekan biaya produksi cabai. Prinsipnya adalah penentuan waktu tanam yang berdasarkan pada musim dan kebutuhan pasar.
Kebutuhan cabai biasanya meningkat saat menjelang hari raya, seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Tak heran, ketika menjelang hari raya pemerintah sibuk mengatur ketersediaan cabai di pasar agar tidak terjadi kelangkaan yang menyebabkan harga cabai melambung tinggi.
Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Tanaman cabai memerlukan perlakuan yang berbeda-beda pada kedua musim tersebut yang memengaruhi besaran biaya operasional. Perlakuan yang paling umum adalah persediaan air dan perlindungan tanaman dari gangguan hama dan penyakit.
Pada musim hujan, ketersediaan air memang sangat melimpah sehingga petani tidak perlu repot-repot menyediakan air untuk tanaman. Namun sayangnya, pada musim hujan tanaman cabai sangat rawan diserang oleh berbagai penyakit dan hama yang dapat menurunkan produktivitas tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.
Pada musim hujan perkembangan pathogen, terutama cendawan dan bakteri penyebab penyakit terjadi sangat cepat. Hal ini menyebabkan Anda harus mempersiapkan segala tindakan pengendalian untuk menekan pertumbuhan hama dan penyakit. Tindakan pengendalian tersebut tentu saja memerlukan biaya.
Sebaliknya, pada musim kemarau, petani harus berjaga-jaga untuk mempersiapkan air yang dibutuhkan oleh tanaman karena persediaan air pada musim kemarau menurun cukup drastis. Serangan hama pada musim kemarau juga terbilang tinggi. Oleh karena itu, petani perlu menyiapkan dana untuk pengendalian hama karena tanaman perlu dilakukan penyemprotan secara teratur.
Menekan biaya produksi juga didukung dengan penggunaan benih yang harus dihemat. Masih banyak petani yang kurang bijak dalam menggunakan benih. Jumlah yang digunakan cukup besar, padahal harga benih terbilang mahal, apalagi benih hibrida.