Pertanianku — Menjodohkan murai dapat dikatakan gampang-gampang susah. Penjodohan tidak bisa dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Jika tetap dilakukan, penjodohan pasti akan gagal. Jadi, waktu penjodohan yang tepat wajib Anda ketahui agar proses menjodohkan burung murai berjalan dengan sukses. Berikut ini waktu yang tepat untuk menjodohkan burung murai.
Murai tangkapan liar
Murai tangkapan liar tidak bisa sembarangan dipasangkan. Apabila akan dipasangkan, burung sudah mendapatkan perlakuan khusus hingga sudah siap dijodohkan. Masa rawat murai dikatakan sudah cukup dapat ditandai dengan pergantian bulu. Oleh karena itu, merawat murai liar yang akan dikawinkan paling tidak dilakukan selama 6—7 bulan.
Penjodohan sebaiknya dilakukan ketika murai sudah mengalami ganti bulu sebanyak dua kali atau lebih dari satu tahun masa perawatan. Sebab, ketika itu, burung sudah siap secara fisik dan mental untuk berproduksi dan kawin.
Selain pergantian bulu, murai liar yang akan dikawinkan sebaiknya sudah cukup jinak. Jika dipaksakan saat murai masih belum cukup jinak akan berdampak buruk pada proses pengeraman telur. Ketika murai belum siap, burung akan takut pada aktivitas dan lingkungan yang menurutnya kurang kondusif.
Jika murai liar sudah jinak, proses adaptasi dengan berbagai lingkungan akan menjadi mudah dan proses penjodohan akan semakin mudah.
Murai yang telah ditangkarkan
Burung yang sudah ditangkarkan dan akan dikawinkan juga harus memerhatikan beberapa hal sebelum akan dijodohkan antara lain sudah selesai mengalami proses ganti bulu, sehat, dan cukup umur. Secara fisik calon indukan sudah siap untuk menjalani proses perkawinan dan berproduksi.
Agar proses penjodohan berlangsung cepat, Anda dapat menjodohkan jantan dan betina yang sudah terlihat birahi. Betina yang sudah birahi biasanya akan mengeluarkan suara cicitan dan menggetarkan sayapnya jika didekatkan degan jantan.
Murai jantan yang sudah berahi ditandai dengan tingkat kerajinan berkicaunya lama-kelamaan semakin berkurang jika terlalu lama diperlihatkan oleh betina. Selanjutnya, murai jantan akan mengambil pakan dan melekatkannya di paruh. Pakan tersebut akan dibawa ke mana pun ia bergerak