Pertanianku — Waktu pemberian pupuk daun memang tidak bisa dilakukan sembarangan karena akan menyebabkan pupuk tidak terserap secara sempurna. Penyemprotan tidak boleh dilakukan pada malam hari, panas terik, atau saat menjelang hujan.
Pupuk daun yang diberikan pada malam hari menyebabkan pupuk tidak terserap sempurna karena kondisi mulut daun sedang menutup. Hal ini dapat menyebabkan pemborosan pupuk.
Penyemprotan yang dilakukan pada saat matahari sedang terik dapat menyebabkan air cepat menguap dan pupuk hanya menempel pada permukaan daun. Pupuk tidak bisa diserap daun jika bukan berbentuk larutan. Pupuk yang tertinggal di permukaan daun, justru akan menyerap air dari dalam daun. Hal tersebut dapat menyebabkan tanaman mati. Pupuk ini memang bersifat higroskopis atau mudah menyerap air.
Pupuk yang diberikan saat menjelang hujan juga bisa menyebabkan pupuk tidak terserap dengan sempurna oleh daun. Hal ini disebabkan pupuk langsung terguyur oleh air hujan dan larut ke dalam tanah.
Jadi, kapan waktu pemberian pupuk daun yang tepat? Penyemprotan pupuk bisa dilakukan pada pukul 08:00—10:00 atau pada sore hari pukul 15:00—17:00 dengan catatan hari sedang cerah dan tidak mendung. Pada saat itu stomata sedang terbuka sempurna sehingga bisa meminimalisir kehilangan pupuk.
Untuk tanaman yang ternaungi dan berada di daerah pegunungan, penyemprotan bisa dilakukan pada siang hari. Tanaman yang berada di daerah pegunungan biasanya selalu diselimuti kabut walaupun tidak turun hujan. Hal tersebut menyebabkan Anda bisa melakukan penyemprotan kapan saja, asalkan bukan pada malam hari atau hujan.
Tanaman muda sudah bisa diberikan pupuk berkadar N tinggi. Anda bisa melihat kadar tersebut dari kemasannya. Terutama untuk tanaman sayuran daun seperti bayam, seledri, atau selada. Penyemprotan bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pestisida dan ZPT. Namun, jangan gunakan pestisida yang mengandung bahan perekat.
Di daerah normal tidak berkabut, pupuk diberikan setiap 10 hari sekali. Tanaman yang baru diberikan pupuk daun akan memunculkan tunas baru yang akan menjadi ranting dan daun. Setelah tunas muncul, penyemprotan pupuk sudah bisa dihentikan.