Pertanianku – Baru-baru ini masyarakat kembali dihebohkan dengan wabah antraks yang dikabarkan menyerang sekitar 16 warga di Kulonprogo, Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelusuran medis, penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang biasanya ada di daging mentah.
Untuk mencegah penyebaran wabah tersebut, Chef Stefu Santoso, selaku Executive Chef di Aprez Catering, menjelaskan sejumlah langkah penting yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia.
Menurutnya, hal terpenting yang harus dilakukan setiap orang sebelum membeli daging mentah di pasaran adalah mengecek kredibilitas sang penjual.
“Apapun yang kita beli entah itu ikan, ayam atau daging sapi, setidaknya harus tahu dulu sumber pasokannya. Apakah daging diambil langsung dari supplier yang bersertifikat atau dari distributor yang terkadang melalaikan standar kualitas,” tutur Stefu.
Stefu menambahkan, jika daging sudah positif terjangkit antraks, tidak ada cara lain selain memusnahkannya. Namun sayangnya, masih banyak yang salah persepsi bahwa daging tersebut masih dapat dikonsumsi asalkan diolah dengan teknik tertentu.
Seperti halnya virus flu burung. Banyak yang mengira jika daging ayam yang sudah positif terjangkit virus H5N1, masih dapat dikonsumsi dengan cara merebusnya terlebih dahulu.
“Ini kesalahan besar. Daging ayam direbus pada temperatur 72 derajat itu bukan untuk membunuh virus, tetapi supaya aman dikonsumsi oleh manusia. Suhu internal itu fungsinya agar tidak terkontaminasi bakteri dan virus-virus berbahaya lainnya,” ungkap Stefu.