Pertanianku – Bagi Anda pecinta makanan laut, pernahkah Anda mengalami mual, pusing, dan susah bernapas setelah mengonsumsi ikan? Bisa jadi bila Anda mengalami gejala tersebut kemungkinan Anda mengonsumsi ikan yang terkontaminasi racun sianida.
Salah satu cara masuknya bahan kimia beracun ini ke dalam tubuh ikan adalah melalui penangkapan ikan yang dilakukan secara tidak ramah lingkungan. Senyawa yang umumnya digunakan untuk menangkap ikan adalah HCn (Hidrogen Sianida) yang dikenal dengan sianida atau KCn (Kalium Sianida) yang dikenal dengan sebutan potas atau potassium.
Ikan yang telah terkontaminasi sianida memiliki ciri yang dapat dikenali. Berikut tips mengenali ikan yang terkontaminasi sianida, seperti dilansir dari Seri Panduan Konsumen Seafood WWF Indonesia.
- Sirip ikan yang mengandung sianida akan menjadi lebih rapuh dan sisiknya lebih mudah terkelupas.
- Perhatikan pada bagian mata ikan, permukaan mata ikan terlihat kabur dan berwarna abu-abu.
- Insang ikan yang mengandung sianida warnanya pucat, tidak berwarna merah cerah.
- Warna kulit ikan juga berbeda dengan ikan sejenisnya. Tutup insang berubah warna menjadi lebih pucat, dan badan ikan tampak biru, khususnya di bagian perut ikan.
- Kulit ikan tidak selicin ikan normal karena lendir yang terdapat pada ikan keluar.
- Apabila Anda membeli ikan hidup, perhatikan perilakunya. Keseimbangan ikan saat berenang tidak terjaga, sering berenang miring. Selain itu, ikan cenderung lebih pasif, berenang dengan lambat, dan tidak aktif melarikan diri saat hendak ditangkap.
Jika ikan yang biasa Anda beli memiliki ciri-ciri tersebut, besar kemungkinan ikan mengandung sianida.
